Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami dan Ayah yang "Buruk", Begini Sisi Gelap Kehidupan Einstein

Kompas.com - 10/07/2019, 18:48 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Albert Einstein dikenal dengan nama besarnya sebagai fisikawan. Sebagai ilmuwan yang terkenal, siapa sangka Einstein menyimpan sisi gelap.

Ya, Einstein memang bukan manusia yang sempurna. Sejarah hidup Einstein yang menyimpan sisi gelap itu terlihat dari beberapa surat-surat untuk istri dan anaknya.

Getirnya Pernikahan Pertama

Sebuah surat bernada sangat dingin pernah ditulis Einstein kepada istri pertamanya, Mileva Maric pada Juli 1914. Dalam surat itu, Einstein menyampaikan serangkaian kondisi di mana ia akan setuju melanjutkan pernikahan dengan Mileva.

"A. Anda harus memastikan (1) agar pakaian dan linen saya tetap rapi, (2) siapkan saya makanan tiga kali sehari di kamar saya," tulis Einstein dalam suratnya dikutip dari New York Times edisi November 1996.

Baca juga: Surat Tuhan Bermain Dadu Milik Einstein Dilelang, Apa Isinya?

"B. Anda akan meninggalkan semua hubungan pribadi dengan saya, kecuali ketika diperkukan untuk menjaga penampilan sosial," imbuhnya.

Sebagai informasi, Mileva Maric adalah istri pertama Einstein yang memberikannya dua orang putra bernama Hans-Albert dan Eduard.

Selain dua kondisi itu, Einstein juga menuliskan agar Mileva tidak mengharapkan kasih sayang darinya.

"Anda tidak boleh mengharapkan kasih sayang dari saya... Anda harus meninggalkan kamar saya atau belajar seketika jika saya memintanya," kata Einstein.

Selama ini, para ahli berpendapat bahwa kehidupan pernikahan Einstein dengan Mileva sangat penting dalam pengembangan teori ilmiah yang dilakukan fisikawan itu.

Namun, surat ini justru memberikan gambaran getirnya pernikahan mereka. Bahkan, para ahli menilai surat ini meperlihatkan sisi gelap dan akhir pernikahan keduanya yang menyedihkan.

Sempat Dianggap "Couple-Goals"

Sebelum terkuaknya surat ini, kisah Einstein dan Mileva sendiri kerap dianggap sebagai pernikahan yang sangat membahagiakan. Bisa dibilang, saat itu hubungan Einstein dan Mileva dianggap sebagai couple-goals.

Bahkan, pada 1990, kisah keduanya dibukukan dalam "Albert Einstein-Mileva Maric: The Love Letters".

Buku tersebut menceritakan awal pertemuan keduanya di Intitut Politeknik Zurich tahun 1896. Saat itu, Mileva adalah satu-satunya perempuan yang belajar fisika di sana.

Keduanya kemudian jatuh cinta dan berpacaran. Pada surat-suratnya untuk Mileva kala itu, Einstein menuliskan puisi kecil hingga mengirimkan sketsa kakinya agar Mileva bisa membuat kaus kaki rajutan untuknya.

Tahun-tahun awal tersebut, Einstein membayangkan Mileva sebagai kekasih sekaligus pendamping intelektual. Mileva juga membantu Einstein mencari data ilmiah, memeriksa perhitungan teori, hingga menyalin catatan.

Surat-surat pertama Einstein dan Mileva ini merupakan upaya pertama untuk membuat teori-teori yang melambungkan namanya.

Baca juga: Surat Einstein tentang Kegilaan Hitler dan 7 Lainnya Bakal Dilelang

Sekitar 1902, Mileva melahirkan seorang bayi perempuan di luar nikah bernama Lieserl. Sayangnya, nasib Lieserl tidak diketahui dan diyakini bahwa anak perempuan itu diadopsi.

Einstein dan Mileva melangsungkan pernikahan pada 1903. Pada tahun yang sama, Mileva melahirkan Hans Albert dan Eduard.

Selama tahun-tahun membesarkan anak, Einstein berhasil merumuskan beberapa teorinya yang paling penting.

1905, dia menerbitkan tiga makalah mendasar tentang efek fotolistrik, gerak Brown, dan teori relativitas khusus.

Perselingkuhan Einstein

Hari-hari membahagiakan bagi pernikahan Einstein dan Mileva mulai berujung bencana sekitar 1912. Pada tahun tersebut, Einstein mulai berselingkuh dengan sepupunya, Elsa Einstein.

Dalam suratnya untuk Elsa, Einstein bahkan mulai menunjukkan rasa tidak hormatnya pada Mileva.

"Makhluk yang tidak ramah, tanpa rasa humor," tulis Einstein untuk menggambarkan Mileva.

"Saya memperlakukan istri saya sebagai karyawan yang tidak bisa saya pecat. Saya punya kamar tidur sendiri dan tidak ingin berduaan dengannya," kata Einstein dalam surat lain.

Setelah dua tahun berhubungan dengan Elsa, Einstein akhirnya berpisah dengan Mileva.

Tidak Dekat dengan Anak

Tak hanya renggang dengan Mileva, hubungan Einstein juga tak begitu baik dengan anak-anaknya.

Sebenarnya, Einstein kerap menulis surat untuk kedua anaknya, Hans Albert dan Eduard. Hanya saja, surat tersebut sebatas mengajari mereka geometri.

Selain surat-surat untuk mengajari geometri, Einstein hanya bercerita mengenai teori karya-karyanya.

Surat-surat ini menunjukkan keterasingan Hans Albert terhadap ayahnya. Tak hanya itu, Einstein hanya menunjukkan keprihatinannya pada kondisi kesehatan Eduard yang terus menurun hingga memasuki penyakit mental.

Meski tidak terlalu dekat dengan anak-anaknya, Einstein menunjukkan kasih sayangnya dengan cara lain. Dia kerap memberi nasihat karier untuk Hans Albert.

Tak hanya itu, dia menyediakan berbagai kebutuhan finansial bagi Eduard. Hingga pada 1947, dia menyebut energinya sudah terus menurun.

Baca juga: Tercecer 80 Tahun, Catatan Teori Einstein Ditemukan Kembali

Ketika Mileva meninggal pada 1948, Einstein mengkhawtirkan keadaan Eduard.

"Yang terburuk adalah Eduard ada di sana sendirian tanpa tangan yang peduli, dalam kondisinya yang buruk," tulis Einstein dalam suratnya untuk Hans Albert.

"Kalau saja saya tahu, dia tidak akan pernah lahir ke dunia ini," imbuhnya penuh penyesalan.

Eduard sendiri meninggal dunia pada 1965 di sebuah institusi mental di Swis. Meski begitu, Einstein tak pernah melihat putranya itu selama 30 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com