Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2019, 16:01 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Pada hari Rabu (10/7/2019), pembaca Harian Kompas mendapati bahwa di bagian beranda masih tertinggal teks Lorem Ipsum. Sebagai permohonan maaf, Harian Kompas menawarkan diskon 30 persen dengan menggunakan kode KOMPASLOREMIPSUM saat berbelanja di gerai.kompas.id.

Bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia desain grafis, Lorem Ipsum adalah pemandangan sehari-hari dan mungkin kesalahan yang juga pernah dilakukan.

Teks ini digunakan untuk mencontohkan bagaimana sebuah layout rancangan grafis atau web membingkai tulisan, tanpa mendistraksi dari layout itu sendiri.

Teks ini menjadi populer ketika Letraset menggunakannya dalam decal mereka pada 1960-an dan mendunia ketika banyak pembuat software, mulai dari Aldus PageMaker hingga Microsoft Word,memasukannya ke dalam program mereka pada 1990-an.

Baca juga: NASA Temukan Logo Starfleet dari Film Serial Star Trek di Mars

Asal muasal Lorem Ipsum

Banyak orang menganggap bahwa teks Lorem Ipsum tidak bermakna apa-apa. Majalah Before & After, misalnya, menyebut bahwa Lorem Ipsum bukan bahasa Latin meski tampaknya demikian (Latin), dan sebetulnya tidak mengatakan apa-apa.

Namun, menurut Richard McClintock, seorang sarjana bahasa Latin dari Hampden-Sydney College, Lorem Ipsum pernah punya makna dan berasal dari teks berbahasa Latin.

McClintock menemukan asal-usul teks tersebut karena mendapati kata “consectetur” di dalamnya yang merupakan kata Latin benaran, meskipun langka. Penelusuran pada kamus Latin mengantarkan McClintock ke sepenggal tulisan di dalam De Finibus Bonorum et Malorum yang ditulis oleh filsuf Romawi Cicero pada abad pertama SM.

Bagian 1.10.32-33 dari tulisan tersebut berbunyi demikian:

Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt ut labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem.”

Bandingkan dengan kalimat pertama pada teks Lorem Ipsum:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.”

Baca juga: Teknologi Grafis Film Harry Potter Bantu Ilmuwan Pahami Struktur Otak

Namun, bagaimana tulisan Cicero berubah menjadi teks yang tidak bermakna masih belum begitu jelas.

McClintock menyebut bahwa lahirnya Lorem Ipsum mungkin berkat seorang penata cetak pada abad ke-15 yang mengacak sebagian dari tulisan Cicero untuk mencontohkan berbagai jenis tulisan.

Dia mengaku pernah melihat Lorem Ipsum di sebuah buku tentang contoh-contoh pencetak tulisan besi kuno, meskipun lupa nama bukunya. Meski demikian, popularitas Cicero pada abad ke-15 mendukung teori ini.

Namun, ada teori lain yang menyebutkan bahwa teks Lorem Ipsum jauh lebih muda. Menurut teori tersebut, edisi Loeb Classical Library dari De Finnibus yang diterbitkan pada 1914 kehabisan ruang pada halaman 34 untuk frasa “dolorem ipsum”. Sebagai solusi, editor buku memutuskan untuk membuang “do” sehingga hanya tersisa “lorem ipsum”.

Mana pun teori yang benar, keduanya merupakan cara yang aneh bagi Cicero untuk menembus abad ke-21.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com