KOMPAS.com - Antibiotik adalah obat yang biasanya diresepkan dokter untuk membantu tubuh melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun, sama seperti obat lainnya, ada efek samping yang muncul setelahnya. Salah satunya adalah demam saat minum antibiotik.
Mungkin Anda berpikir, apakah kondisi ini berbahaya?
Mungkin Anda sudah panik ketika demam muncul sesaat setelah minum antibiotik dan berpikir obat yang diberikan dokter tidak cocok. Nyatanya, tidak semua demam itu pertanda buruk, sama halnya dengan yang satu ini.
Bila Anda mengalami demam saat minum antibiotik, jangan langsung menghentikan pengobatan. Pasalnya, demam yang muncul saat itu adalah hal yang wajar.
Baca juga: Kebal Antibiotik, Bakteri Super Bakal Bunuh Jutaan Manusia pada 2050
Justru, demam bisa jadi pertanda baik, kok bisa? Dikutip dari MedlinePlus, demam adalah tanda tubuh Anda sedang melawan bakteri yang menjadi penyebab infeksi.
Saat Anda demam, itu artinya sistem imun sedang aktif. Dengan bantuan antibiotik, fungsi sistem imun tubuh dapat bekerja lebih baik dalam membunuh bakteri, sehingga timbullah demam.
Jenis antibiotik yang paling sering menyebabkan demam adalah:
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Intensive Care menjelaskan bagaimana antibiotik jenis beta laktam bisa menyebabkan demam ketika digunakan dalam pengobatan sifilis.
Demam setelah minum obat beta laktam diduga muncul akibat pelepasan zat beracun oleh bakteri spirochetes yang sudah sekarat.
Pada kasus lain, seperti penggunaan antibiotik minosiklin dan sulfonamida, demam mungkin terjadi akibat tubuh memproduksi banyak antibodi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.