Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemerlap Jawa hingga Gulita Papua, Bukti Ketimpangan Listrik Indonesia?

Kompas.com - 08/07/2019, 16:04 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber NASA

Namun, Puncak Jaya yang seharusnya menjadi wilayah paling gelap, justru juga terlihat kerlipan cahayanya. Tak lain, karena adanya kehidupan dari tambang Grasberg PT Freeport.

Baca juga: Citra Satelit Tunjukkan Anak Krakatau Tumbuh Kembali Pasca-Longsor

Kalimantan dan Sulawesi

Kalimantan yang menjadi salah satu pulau terbesar Indonesia saja kerlipan cahayanya tak nampak berarti.

Dari foto citra malam satelit NASA itu, cahaya hanya nampak di beberapa kota besar seperti Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Pontianak.

Hal ini juga terjadi di Pulau Sulawesi, di mana hanya beberapa titik wilayah saja yang terlihat gemerlap ketika malam tiba, salah satunya Tanah Luwu.

Tanah Luwu,  terletak di antara kota Palopo dan Bonebone, salah satu kawasan subur yang didiami lebih dari dua ribu penduduk.

Bahkan, Makassar yang menjadi kota terbesar di Pulau Sulawesi saja kalah berkilapnya dengan Tanah Luwu.

Manado yang ditinggali setengah juta jiwa masyarakat Indonesia juga menjadi salah satu wilayah yang gemerlapnya terlihat saat malam hari.

Ternate juga tak mau kalah. Salah satu kota di Maluku Utara ini juga menunjukkan masih adanya kehidupan saat malam tiba.

Foto citra malam satelit NASA yang menunjukkan wilayah SulawesiNASA Foto citra malam satelit NASA yang menunjukkan wilayah Sulawesi

Sumatera

Hanya terpisahkan Selat Sunda, Pulau Jawa dan Pulau Sumatera mempunyai perbedaan yang kentara.

Gemerlap lampu di Pulau Sumatera tak begitu terlihat. Hanya beberapa kota seperti Pekanbaru, Medan, dan Padang yang terlihat terang dari foto satelit NASA ini.

Begitu kontras dengan negara tetangga, Singapura dan Kuala Lumpur, di mana kedua negara ini begitu terlihat gemerlap lampunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber NASA
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com