Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Menyehatkan Bawang Merah dan Bawang Putih? Begini kata Ahli

Kompas.com - 05/07/2019, 19:33 WIB
Shierine Wangsa Wibawa,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Time


KOMPAS.com - Bawang merah dan putih ibarat kunci dalam setiap masakan. Namun, apakah pemakaian duo bawang ini memiliki manfaat lain, misalnya untuk kesehatan?

Menurut para ahli, terlepas dari senyawa kimia yang terkandung di dalamnya, bawang merah dan putih juga kaya nutrisi dan vitamin.

Bawang merah merupakan sumber vitamin C, vitamin B6, kalium dan folat. Sementara bawang putih kaya akan vitamin C, vitamin B6, tiamin, kalium, kalsium, fosfor, tembaga, dan mangan.

Selain itu, duo bawang merupakan bahan rendah kalori yang bisa dimasukkan ke dalam makanan dan mampu memberikan cita rasa.

Baca juga: 4 Manfaat Tersembunyi Bawang Putih, Salah Satunya Bikin Luka Bakar

"Memasukkan bawang merah dan bawang putih selalu dilakukan ketika kita memasak. Kandungan di dalamnya tak cuma membuat rasa makanan lebih lezat, tapi kandungan gizinya juga bermanfaat untuk tubuh," ujar Jessica Jones, ahli gizi terdaftar di California, melansir Time (15/5/2019).

Bawang merah dan putih termasuk anggota keluarga allium, di mana seluruh bagiannya memiliki begitu banyak kasiat bagi kesehatan dan kerap digunakan sebagai makanan obat.

Hal ini karena keluarga allium kaya akan senyawa organosulfur yang menurut studi terdahulu terbukti dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, serta mencegah kanker dan  penyakit kardiovaskular.

Beberapa studi menemukan, bawang putih mentah mengandung lebih banyak manfaat untuk tubuh. Sehingga, beberapa ilmuwan merekomendasikan untuk memotong atau mencacah bawang dan mendiamkannya selama 10 menit sebelum dimasak agar memungkinkan reaksi yang dikatalisis oleh enzim terjadi.

American Institute of Cancer Research mencatat, sayuran allium mengandung phytochemical atau senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi risiko kanker, mencegah peradangan, kerusakan sel, dan kerusakan DNA.

"Yang jelas, sayuran allium umumnya baik untuk kesehatan usus karena mengandung prebiotik dan membantu menjaga bioma usus sehat," kata Cara Harbstreet, ahli diet terdaftar yang berbasis di Kansas City.

Studi pada 2018 menemukan, serat prebiotik dalam bawang merah dan putih lebih baik dibanding serat prebiotik pada beberapa buah, sayuran, dan biji-bijian.

Baca juga: Viral, Benarkah Tempelkan Bawang Putih di Tangan Bisa Sembuhkan Sakit Gigi?

Meski memiliki prebiotik yang baik untuk usus, di sisi lain bawang juga kaya akan FODMAP, karbohidrat rantai pendek seperti gula yang bagi sebagian orang sulit diserap usus kecil.

Ini mengapa bila bawang dikonsumsi dalam jumlah banyak akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sindrom iritasi usus yang mengakibatkan kembung, sering kentut, diare, dan sembelit.

"Jika pencernaan tidak nyaman setelah makan bawang, Anda perlu berkonsultasi dengan ahli gizi," ujar Harbstreet.

Nah, jika Anda tergolong orang yang tidak bisa mentoleransi allium, ada baiknya menambahkan minyak zaitun ketika menumis bawang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau