Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Pembasmi Nyamuk Malaria Diuji di Burkina Faso, Afrika Barat

Kompas.com - 02/07/2019, 10:27 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan hampir separuh populasi dunia berisiko terkena malaria.

Upaya untuk memberantas penyakit ini memerlukan dua cara, yaitu melawan penyakit itu atau membasmi nyamuk anopheles yang membawa penyakit itu. Para periset Universitas Maryland sedang menguji coba sebuah cara baru untuk membasmi nyamuk di Burkina Faso, Afrika Barat.

Menurut sebuah organisasi pengawas malaria, penyakit yang dibawa oleh nyamuk itu adalah penyebab utama kematian anak di negara Afrika, Burkina Faso.

Baca juga: Jamur Ini Hasilkan Racun Laba-laba untuk Bunuh Nyamuk Malaria

Dramane Ouedraogo kehilangan anaknya yang meningga dunia akibat malaria.

"Kehilangan seorang anak sangat menyedihkan bagi saya, atau bagi orangtua manapun. Jadi apabila kita bisa menemukan solusi atas penyakit yang menewaskan anak saya dan orang lain, kita akan bersyukur. Mereka harus melakukan segala upaya untuk memberantas penyakit ini. Mereka harus membantu kita. Kami punya harapan dan kami bahagia dengan kemajuan proyek ini."

Lebih dari separuh populasi dunia berisiko mengidap malaria, terutama di Afrika.

Dan di wilayah itulah para periset Universitas Maryland menguji coba sebuah jamur yang bisa membunuh nyamuk yang menyentuhnya.

"Kami ambil gen laba-laba untuk menghasilkan racun selektif serangga, kemudian menaruh gen itu ke dalam cendawan dengan diatur promoter (penggalak) yang hanya bekerja dalam darah serangga."

Jamur itu bekerja cepat dan efektif pada nyamuk-nyamuk pembawa malaria begitu jamur itu bersentuhan dengan nyamuk.

"Apabila jamur ini melekat di tubuh nyamuk, jamur akan mengetahui itu dan menyusup ke dalam tubuh nyamuk," kata Brian Lovett dari Universitas Maryland.

Dalam uji coba, begitu jamur itu dilepaskan ke sebuah populasi nyamuk, nyamuk-nyamuk itu mati dalam sebulan.

Namun, keberhasilan di laboratorium bukan berarti sukses di alam, karenanya tim tersebut menguji coba jamur pembasmi nyamuk itu di Burkina Faso dengan bantuan para periset disana.

Dengan menggunakan daging, tim itu menarik nyamuk-nyamuk masuk ke ruang uji coba.

Di dalam ruangan, nyamuk-nyamuk itu bersandar di atas sehelai kain hitam yang sudah diolesi jamur. Hasilnya cepat.

Baca juga: WHO Pilih 3 Negara Ini Dapatkan Vaksin Malaria Pertama di Dunia

"Kami membasmi 99 persen nyamuk dua generasi. Jadi itu menyebabkan populasi nyamuk berkurang," papar Raymond St. Leger dari Universitas Maryland.

Para periset mengatakan hasil uji coba mereka yang dramatis sambil dibarengi dengan pengobatan serta insektisida bisa berdampak besar dalam upaya melawan malaria, dan juga bisa diadaptasi untuk memerangi penyakit lain seperti Zika dan Demam Berdarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau