Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Diabetes Diluncurkan, Bantu Dokter dan Pasien Tingkatkan Pengetahuan

Kompas.com - 01/07/2019, 14:16 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sanofi Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) meluncurkan aplikasi ponsel Diabetes Enhancement for Engaged Partnership (DEEP) bagi dokter.

Head of Medical Sanofi Indonesia dr. Mary Josephine menjelaskan aplikasi ini punya berbagai fitur seperti Discover yang berisi informasi terkini soal diabetes.

"Ada protokol penanganan diabetes, materi edukasi untuk disampaikan pasien," ujar Mary dalam acara peluncuran di Perpustakaan Nasional RI, Senin (1/7/2019).

Materi yang diperbarui berkala tiap tiga minggu sekali ini memuat video pemaparan, artikel, dan jurnal kesehatan. Di dalamnya, ada juga forum diskusi online bagi para tenaga medis untuk bertukar pikiran dan mendapatkan bimbingan dari para mentor.

Para tenaga medis cukup mengunduh di Play Store atau App Store, kemudian mendaftarkan diri.

Sementara itu dr. Rulli Rosandi, SpPD selaku Koordinator Bidang Teknologi Informatika PERKENI menyebut selain aplikasi DEEP, pigaknya juga mengembangkan aplikasi idCare yang dapat digunakan pasien maipin dokter.

Baca juga: Jangan Salah, Rutin Makan Nasi Putih Tingkatkan Risiko Diabetes

"Aplikasi ini ditujukan untuk pasien yang ingin mengetahui tentang penyakit diabetes serta pilihan pengobatannya, dan membantu dokter untuk memonitor pasiennya," ujar Rulli.

Pasalnya, prevalensi diabetes di Indonesia kian meningkat. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 melaporkan prevalensi diabetes mellitus tahun 2018 diperkirakan 10,9 persen. Hingga 2017, ada 10,3 juta penderita diabetes di Indonesia dan diperkirakan terus meningkat.

"Dokter endokrin metabolik diabetes di Indonesia itu jumlahnya hanya 120 orang. Tapi menangani penduduk sedemikian banyak, sehingga dibutuhkan percepatan," ujar Rulli.

Percepatan penanganan diabetes ini diharapkan dapat menekan prevalensi diabetes serta biaya medis atas komplikasinya.

Baca juga: 6 Tanda Gula Darah Anda Tinggi, Meski Bukan Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau