Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Anda Sulit Tidur pada Malam Hari dan Solusinya

Kompas.com - 17/06/2019, 21:07 WIB
Julio Subagio,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Efek samping obat

Beberapa obat tertentu memiliki efek samping yang dapat menyebabkan gangguan tidur, antara lain antidepresan, obat untuk menurunkan tekanan darah, obat yang memiliki kandungan alkohol, serta kortikosteroid untuk penanganan asma dan alergi.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan konsultasi medis untuk mengatur jadwal konsumsi obat agar tidak menginterupsi waktu tidur.

Kondisi khusus

Terdapat kondisi gangguan kesehatan khusus yang dapat mengurangi kualitas tidur. Beberapa di antaranya yang umum dijumpai pada orang dewasa antara lain adalah depresi atau gangguan kecemasan (anxiety), pembesaran kelenjar prostat, nyeri kronis dan gangguan saraf, serta gangguan pernapasan, seperti mendengkur.

Setelah mengetahui penyebab utama gangguan tidur, lantas upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

Solusi

Bertisch menyarankan agar membiasakan beberapa perilaku yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, yang dikenal dengan istilah good sleep hygiene.

Perilaku good sleep hygiene ini meliputi membiasakan bangun tidur pada waktu yang sama setiap harinya, menjauhi paparan cahaya dari berbagai alat elektronik setidaknya dua jam sebelum tidur, tidur dalam kondisi ruangan yang gelap, sunyi, dan sejuk, serta melakukan olahraga rutin.

Hal ini akan mengembalikan jam biologis agar kembali normal seperti sediakala, sehingga anda dapat kembali terlelap di malam hari dan merasa segar saat terbangun di pagi hari.

“Saat anda tidur dengan baik, maka anda akan merasakan peningkatan kualitas pada aktivitas harian, konsentrasi, energi, dan kualitas hidup anda,” tutup Bertisch.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com