Schredl juga menunjukkan bahwa, dalam penelitiannya, gejala penyakit dan citra terkait jauh lebih mungkin muncul dalam mimpi demam daripada yang normal.
Beberapa orang dalam studi ini ingat memimpikan awan yang membakar dan patung-patung yang meleleh. Menurut Schredl, ini bisa dipengaruhi oleh kesadaran otak mereka akan panas yang disebabkan demam.
Ini memberikan kepercayaan pada apa yang dia dan rekan penulis penelitiannya sebut sebagai "hipotesis kontinuitas" dari mimpi. Maksudnya adalah mimpi kita sering kali mencerminkan aspek-aspek terbaru dari kehidupan kita.
Melihat seperti ini, tidak mengherankan bahwa setelah menghabiskan satu hari di rumah di tempat tidur dan berjuang melawan demam, mimpi seseorang mungkin tidak menyenangkan dan tanpa interaksi sosial.
Meski begitu, banyak hal tentang mimpi termasuk makna dan tujuannya, tetap terselubung dalam misteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.