Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya 6 Jari Bukan Kelainan, Menurut Sains Ini Memberi Banyak Manfaat

Kompas.com - 14/06/2019, 12:32 WIB
Julio Subagio,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Manusia normal umumnya memiliki lima jari tangan dan kaki, tapi beberapa orang ada juga yang memiliki jari lebih dari lima sehingga dianggap sebagai kelainan.

Kondisi jari berlebih ini dikenal dengan istilah polidaktili. Polidaktili dapat disebabkan oleh mutasi suatu gen atau kesalahan ekspresi gen saat perkembangan janin.

Semula, kelebihan jari dianggap sebagai sesuatu yang menganggu dan menghalangi aktivitas, sehingga tak jarang orang yang mengalami polidaktili memilih untuk mengamputasi jari ekstra yang dimiliki.

Namun, penelitian terbaru justru mengungkap bahwa orang yang mengalami polidaktili dapat memanfaatkan jari tambahan mereka untuk melakukan berbagai gerakan yang tidak sanggup ditiru oleh orang normal.

Baca juga: Begini Nasib Bumi Bila Jentikan Jari Thanos Terjadi di Dunia Nyata

Gerakan spesial yang bisa dilakukan orang dengan polidaktili misalnya mengikat tali sepatu dengan satu tangan, mengetik dengan lebih cepat, dan mengendalikan stick controler game dengan lebih lincah.

Gerakan unik ini ternyata disebabkan oleh adanya sirkuit sistem saraf khusus yang menghubungkan jari ekstra dengan otak, ungkap studi yang dipubikasikan di jurnal Nature Communications.

Studi ini dilakukan oleh Etienne Burdet, bioengineer dari Imperial College, London. Burdet memindai anatomi tangan dan otak seorang remaja berusia 17 tahun yang mengalami polidaktili.

Hasilnya, ditunjukkan bahwa jari ekstra tersebut dikontrol oleh jaringan otot dan saraf tersendiri, tidak bergantung pada jari lainnya seperti dugaan sebelumnya.

Hasil pindaian tangan pengidap polidaktili yang menunjukkan bahwa jari ekstra digerakkan oleh otot tersendiri Hasil pindaian tangan pengidap polidaktili yang menunjukkan bahwa jari ekstra digerakkan oleh otot tersendiri

Hal ini membuktikan adanya potensi otak manusia untuk dapat mengendalikan bagian tubuh lain yang tidak ada dalam kondisi normal.

Temuan ini dapat dimanfaatkan untuk pengendalian jari atau bahkan lengan robotik tambahan, seperti pada karakter Doctor Octopus dalam komik Spiderman.

Lengan robotik dapat dikendalikan oleh otak dengan memanfaatkan sifat fleksibel otak untuk membentuk sirkuit saraf  baru, meski orang normal mungkin akan lebih sulit melakukannya dibanding orang yang mengalami polidaktili.

Menurut Burdet, kemampuan otak untuk mengendalikan jari tambahan muncul sebagai bentuk adaptasi.

"Mereka lahir di dunia yang didesain untuk orang dengan lima jari. Menggunakan alat makan dapat menjadi tantangan, sehingga mereka mengubah postur dan posisi alat makan dan menggunakannya dengan cara berbeda. Setelah menghabiskan banyak waktu dengan mereka, saya jadi merasa bahwa memiliki lima jari adalah suatu kekurangan," papar Burdet seperti dikutip dari Science News.

Baca juga: Habis Pijat, Kenapa Jari Tangan Bunyi Krek-Krek ketika Ditarik?

Meski demikian, Burdet juga mengingatkan bahwa kondisi polidaktili tidak selalu menguntungkan, terutama pada jari ekstra yang mengalami perkembangan tidak sempurna sehingga tidak dapat digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com