Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kemiripan Duyung dengan Manusia, dari Jari sampai Air Mata

Kompas.com - 28/04/2018, 17:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

BINTAN, KOMPAS.com – Walaupun memiliki penampakan yang berbeda jauh, duyung rupanya memiliki banyak kemiripan dengan kita.

Adriani Sunuddin, dosen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Dugong & Seagrass Conservation Project (DSCP) Indonesia mendiskusikan beberapa di antaranya kepada Kompas.com di Bintan, Kamis (26/4/2018).

1. Memiliki tulang belakang, rusuk, dan tulang leher

Kerangka Dugong di Desa Pengudang, BintanKompas.com/Shierine Wangsa Wibawa Kerangka Dugong di Desa Pengudang, Bintan

Usai menyusun kerangka paus sperma yang terdampar di Pulau Tidung pada 2013, Adriani dan timnya di IPB berkesempatan untuk menyusun kerangka duyung yang terjerat kelong nelayan pada 2015.

Kerangka yang kini dapat dilihat di kantor Kepala Desa Pengudang, Bintan tersebut menunjukkan beberapa kemiripan dengan kerangka manusia.

Baca juga : Indonesia Cuma Punya Dua Kerangka Duyung, Salah Satunya di Sini

Duyung yang merupakan mamalia laut memiliki tulang belakang dan rusuk untuk melindungi paru-parunya. Kepalanya, kata Adriani, juga cukup mirip dengan manusia karena memiliki rahang atas dan bawah.

“Kalau ikan kan tipis-tipis dan bukaannya lebar. Bedanya giginya cuma geraham saja karena duyung makan rumput. Jumlah (giginya) juga sedikit,” katanya.

Lalu, berbeda dengan paus yang juga mamalia laut, duyiung memiliki enam tulang leher yang membuatnya bisa menengok.

2. Struktur seperti tangan manusia

Satu hal yang membuat banyak wartawan terkejut ketika pertama kali melihat kerangka duyung adalah struktur seperti jari-jari yang ada pada hewan tersebut.

Dari penampakannya, duyung memiliki sirip seperti dayung. Namun, di balik tumpukan otot dan kulit yang tebal ada tungkai atau lengan. Duyung menggunakan tungkainya untuk bergerak bebas di dalam air dan memeluk anaknya.

Adriani menjelaskan bahwa setiap tungkai duyung terdiri dari tulang-tulang yang menyusun tangan hasta, pengumpil, dan struktur seperti jari. Menariknya, telapak tangan duyung lebih kecil dari telapak tangan kita.

Baca juga : Kisah dari Desa Pengudang, Selamatkan Ikon Bintan dengan Menjaga Lamun

3. Bisa berusia 70 tahun dan melalui masa penyapihan

Duyung memiliki masa hidup yang panjang dan bisa mencapai usia 70 tahun. Bandingkan dengan orang Indonesia yang angka harapan hidupnya 69,07 tahun menurut data Bank Dunia pada 2016, atau 69,8 tahun untuk anak laki-laki dan 73 tahun untuk anak perempuan menurut Global Burden of Disease Study, cukup mirip bukan?

Kemudian, pada 18 bulan pertamanya, duyung juga melalui masa penyapihan dan bergantung pada induknya seperti manusia. Ke mana pun sang induk pergi, bayi duyung akan selalu ikut dalam keadaan diapit satu lengan induknya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau