Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 40 Ribu Tahun, Kepala Serigala Ditemukan Masih Utuh

Kompas.com - 14/06/2019, 09:39 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria asal Siberia menemukan sebuah kepala serigala yang terkubur di hutan belantara beku. Bukan sembarang kepala serigala, potongan tubuh hewan ini diperkirakan berusia 40.000 tahun.

Lebih menakjubkan lagi karena kepala serigala ini masih dalam kondisi yang cukup baik. Kepala serigala masih memiliki bulu, taring, jaringan kulit, dan bahkan jaringan otak masih nampak utuh.

Kepala hewan ini juga memiliki panjang 40 sentimeter, sehingga mempunyai keunikan dibandingkan dengan spesimen serigala purba yang pernah dipelajari oleh para ilmuwan sebelumnya.

Baca juga: Anjing dan Serigala, Mana yang Lebih Pandai Bekerja Sama?

"Ini merupakan penemuan sisa-sisa serigala yang luar biasa dari zaman Pleistosen. Apalagi jaringan serigala tersebut terawetkan karena kondisi yang beku," kata Albert Protopopov, paleontolog dari Skha Academy of Sciences seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (11/6/2019).

Selain itu, menemukan tengkorak serigala di Siberia bukanlah hal yang biasa dan jarang terjadi apalagi untuk jenis predator besar zaman purba. Protopopov bersama para ilmuwan lainnya, meyakini jika serigala yang ditemukan adalah serigala dewasa berusia dua hingga empat tahun.

Selanjutnya, ilmuwan berencana untuk membandingkan potongan kepala serigala tersebut dengan serigala modern. Hal ini dimaksudkan untuk memahami bagaimana spesies itu telah berevolusi dan mengalami perubahan fisik.

Baca juga: Antara Anjing dan Serigala, Mana yang Lebih Pintar?

Di samping serigala, ilmuwan juga memeriksa seekor singa gua yang baru ditemukan. Ilmuwan menduga kalau singa tersebut adalah betina dan mati tak lama setelah melahirkan. Bangkainya pun kemudian terawetkan dalam es sehingga bagian-bagian tubuhnya pun masih dalam kondisi baik.

Temuan-temuan ini memberikan kesempatan besar bagi para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai spesimen kuno tersebut karena tubuh masih dalam kondisi baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau