KOMPAS.com – Saat kita mendengar kata robot, mungkin dalam benak kita terbayang skenario film-film fiksi ilmiah yang futuristik.
Padahal saat ini telah dikembangkan berbagai robot yang dapat membantu kita untuk melakukan tugas tertentu. Beberapa robot ini didesain menirukan perilaku hewan di sekitar kita, yang dikenal dengan istilah biomimikri.
Salah satunya adalah robot anjing yang diciptakan oleh para peneliti dari Stanford University.
Robot yang dinamakan Stanford Doggo ini merupakan robot khusus yang didesain untuk kemampuan bergerak dengan lincah dan gesit, sehingga dapat melompat dan bermanuver secara vertikal.
Baca juga: Gantikan Drone, Ahli Ciptakan Robot Kolibri untuk Misi Penyelamatan
"Kami tertarik mengembangkan robot lincah yang dapat mengeksplorasi lokasi di mana robot beroda atau terbang tidak sanggup menjangkaunya," ujar Nathan Kau, salah satu pengembang robot, seperti dilansir dari Tech Xplore, Selasa (28/5/2019).
"Beberapa robot dapat bekerja di lokasi tersebut, namun biayanya cukup mahal dengan desain yang rumit, sehingga kami mencoba untuk menciptakan robot berkaki empat yang murah, dan Stanford Doggo adalah hasilnya," imbuh dia.
Stanford Doggo merupakan robot yang memiliki empat kaki, masing-masing digerakkan oleh dua motor. Motor dan lekukan kaki dihubungkan oleh sabuk, sehingga kaki dapat bergerak dengan kecepatan sepertiga daya motor.
Pengurangan kecepatan ini dapat memungkinkan motor untuk dapat merasakan dan mengenali kondisi lingkungan.
"Efek ini mirip seperti mengendarai sepeda pada gigi kecil, sehingga kasarnya permukaan jalan akan lebih terasa dibanding jika menggunakan gigi besar. Mekanisme ini, quasi-direct drive actuator, umum digunakan dalam robot berkaki, namun kami menggunakan actuator ini pada robot yang lebih kecil dan lebih ekonomis," jelas Kau.
Baca juga: Terinspirasi Transformer, Ahli AS Bikin Robot yang Bisa Lawan Kanker
Setelah melalui serangkaian evaluasi, Stanfor Doggo menunjukkan kemampuan lompat secara vertikal dan kecepatan vertikal yang tinggi, melampaui robot sejenis lainnya.
"Kami berharap agar laboratorium lain dapat mengembangkan dan menguji teknik kontrol lain menggunakan robot kami sebagai platform. Kami pikir jika semakin banyaj orang yang terlibat dalam pengembangan robot jenis ini, maka kita dapat semakin cepat mengaplikasikannya secara praktis, seperti untuk pengantaran suplai barang pada medan yang sulit, serta misi pencarian dan penyelamatan," paparnya.
Proyek Stanford Doggo ini bersifat open-source, sehingga dapat diakses secara bebas oleh siapa saja. Material yang digunakan juga relatif murah, yakni hanya sekitar $3000 USD (sekitar 40 juta rupiah), bila dibandingkan dengan robot sejenis yang membutuhkan sekitar puluhan ribu dollar.
Saat ini, Kau dan koleganya tengah mengembangkan versi lebih besar dari robot ini, yang diberi nama Stanford Woofer. Selain itu, mereka juga berniat untuk menulis dan menciptakan instruksi komprehensif untuk dibagikan secara terbuka, sehingga orang-orang yang tertarik di bidang robotika dapat menciptakan model Stanford Doggo mereka sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.