Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Perlukah Kita Tidur 8 Jam Sehari? 5 Ahli Menjawab Tidak

Kompas.com - 29/05/2019, 20:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Alexandra Hansen


BANYAK dari kita mencoba hidup dengan mantra delapan jam untuk bekerja, delapan jam untuk santai, dan delapan jam untuk istirahat.

Petuah lama berbunyi bahwa kita membutuhkan delapan jam tidur per hari, tetapi beberapa orang bersikeras mereka membutuhkan lebih banyak, dan beberapa, (sebagian besarnya politikus), mengatakan mereka dapat berfungsi dengan baik dengan hanya empat atau lima jam tidur.

Jadi apakah otak manusia membutuhkan delapan jam, atau apakah terdapat perbedaan pada semua orang? Kami bertanya kepada lima ahli apakah setiap orang membutuhkan delapan jam tidur per hari.

Lima dari lima ahli mengatakan tidak

Berikut ini adalah jawaban detail mereka:

Chelsie Rohrscheib (Ahli saraf) Jawaban: tidak

Tidur adalah hal yang sangat penting, dan kurang tidur berkepanjangan memiliki banyak efek buruk pada kesehatan dan umur seseorang. Hal ini dikarenakan tidur berperan banyak pada fungsi otak dan tubuh yang tidak dapat dilakukan saat kita terjaga.

Sementara manusia membutuhkan, rata-rata, delapan jam tidur setiap malam, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memastikan fungsi-fungsi tersebut bekerja bergantung pada gen masing-masing individu.

Beberapa orang membutuhkan tidur yang singkat, misalnya hanya perlu tujuh jam. Sementara yang lain membutuhkan tidur yang panjang, yakni sembilan jam. Sangat jarang bagi seseorang yang mengatakan mereka membutuhkan kurang dari enam jam tidur per malam. Mereka yang membuat klaim ini hampir dipastikan menderita kurang tidur kronis.

Pengecualian terjadi ketika ada individu dengan varian genetik yang memungkinkan otaknya berfungsi lebih efisien pada kurang dari enam jam tidur, tetapi ini sangat jarang dan sangat sedikit orang yang benar-benar memiliki gen ini.

Jadi yang terbaik adalah membiarkan otak Anda menentukan jumlah tidur yang dibutuhkannya daripada percaya bahwa Anda bisa bertahan dengan tidur kurang dari rata-rata tujuh hingga sembilan jam.

Crystal Grant (Ahli dalam bidang tidur) Jawaban: tidak

Penelitian telah menunjukkan jumlah tidur yang dibutuhkan setiap individu untuk berfungsi dengan sangat baik berbeda-beda. Sebagian besar orang dewasa yang berusia 18-64 tahun membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur per malam.

Salah satu cara untuk menentukan jumlah tidur yang cocok untuk Anda adalah dengan memperhatikan dengan cermat apa yang Anda rasakan (suasana hati, tingkat energi, dan kesehatan secara keseluruhan). Jika Anda merasa mengantuk di siang hari atau membutuhkan tambahan kafein, Anda mungkin perlu menambah jumlah tidur yang Anda dapatkan.

Yang penting, jadikan kualitas tidur yang baik sebagai prioritas.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau