Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Manfaatkan Matahari di Atas Kabah untuk Sempurnakan Kiblat di Rumah

Kompas.com - 27/05/2019, 15:00 WIB
Julio Subagio,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di akhir bulan Mei ini, tepatnya tanggal 27 hingga 29 Mei 2019, posisi Matahari akan bertepatan pada garis lintang Kabah. Hal ini mengakibatkan Matahari akan nampak berada tepat di atas Kabah.

Bagi umat muslim, momen ini merupakan saat yang tepat untuk memeriksa dan mengoreksi arah kiblat anda, apakah sudah sesuai mengarah ke arah kiblat atau masih mengalami kemiringan beberapa derajat dari arah yang seharusnya.

“Fenomena ini menyediakan cara mudah namun berakurasi sangat tinggi untuk menentukan arah kiblat suatu tempat sepanjang masih berada dalam kawasan yang tersinari cahaya Matahari,” ujar Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (27/5/2019).

Lantas, bagaimana caranya memperbaiki posisi kiblat ini untuk rumah anda?

“Cari lokasi yang masih tersinari oleh cahaya Matahari hingga pukul 16:30 WIB, misalnya dekat jendela atau sudut rumah. Cocokkan jam dengan waktu standar Indonesia, bisa dilihat di jam.bmkg.go.id,” papar Marufin.

“Tepat pada pukul 16:18, tandai bayangan sisi tegak jendela atau sudut rumah yang jatuh di lantai dan tarik garis. Garis itulah arah kiblat yang tepat bagi rumah tersebut,” sambungnya.

Baca juga: Matahari Ada di Atas Kabah Hari Ini, Apa yang Terjadi dan Kapan Persisnya?

Selain di rumah, pengecekan arah kiblat juga dapat dilakukan di luar ruangan atau berbagai tempat lainnya, dengan syarat kondisi lantai yang merata dan terpapar oleh sinar Matahari langsung.

Kiblat dapat ditentukan dengan menancapkan tongkat atau benda lurus lain ke lantai, dimana bayangan yang terbentuk akan menunjukkan arah kiblat yang benar.

Fenomena Matahari di atas Ka’bah ini diakibatkan oleh gerak semu Matahari, di mana posisi tampak Matahari seperti bergeser setiap harinya dalam kurun waktu satu tahun.

Melalui fenomena ini, maka jika kita menghadap Matahari, maka secara otomatis kita juga menghadap kiblat. Begitu pula setiap benda yang terpasang tegak lurus akan menghasilkan bayangan yang terimpit dengan arah kiblat di tempat tersebut.

Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni pada 27-29 Mei pukul 16:18 serta 15-16 Juli pada pukul 16:27 WIB.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Tak Hanya Diam, Matahari Memiliki Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau