Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Orang Dewasa, Bayi Juga Suka Mendengar Suara Tawanya

Kompas.com - 23/05/2019, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Perkembangan emosi bayi berlangsung pesat selama tahun pertamanya. Seiring bertambahnya bulan, bayi mulai bisa menanggapi orang-orang terdekatnya dengan cara tersenyum, bersuara, hingga tertawa.

Tawa yang lepas adalah tanda bahwa ia tertarik pada sesuatu dan merasa bahagia. Hal ini sering kali membuat banyak orang tua penasaran, sebenarnya pada umur berapa bayi bisa tertawa?

Sebagian besar bayi mulai bisa tersenyum sejak usia 6 minggu hingga 3 bulan. Kemudian, bayi mulai bisa tertawa dengan jelas pada saat usianya menginjak 3-4 bulan.

Tawa pertama bayi biasanya muncul karena ia melihat berbagai hal yang membuatnya senang, misalnya mainan favoritnya, hewan peliharaan di rumah, atau orang tuanya.

Baca juga: Kemungkinan Obesitas Bisa Diprediksi Sejak Bayi dengan “Skor Genetik”

Tawa bayi memang terdengar menggemaskan bagi orang tua. Akan tetapi, tahukah Anda? Ternyata Anda bukanlah satu-satunya yang menyukai hal tersebut.

Salah satu alasan mengapa bayi senang tertawa adalah karena ia juga menyukai suara tawanya sendiri. Selain itu, ia juga menyukai respons orang-orang di sekitarnya saat ia tertawa.

Perkembangan tawa bayi dari waktu ke waktu

Begitu buah hati Anda memahami asyiknya tertawa, ia akan lebih sering melakukannya, bahkan tanpa alasan tertentu.

Tertawa terasa membahagiakan dan suara-suara aneh yang keluar saat tertawa membuat bayi merasa lebih senang lagi. Lama-kelamaan, ia pun akan belajar menggerakkan mulut dan lidahnya untuk mengeluarkan suara tawa yang berbeda.

Seiring pertambahan usia, tawanya akan muncul ketika ia merasakan sensasi yang menyenangkan. Misalnya saat Anda menggelitikinya atau mengusap perutnya dengan wajah.

Anda juga bisa merangsang tawa bayi dengan mengajaknya bermain atau menunjukkan ekspresi wajah yang lucu. Tidak jarang, bayi juga bisa tertawa saat ia tertidur. Ini merupakan hal yang normal dan biasanya terjadi saat bayi berusia 9 bulan.

Bagaimana jika bayi belum bisa tertawa?

Meskipun kebanyakan bayi bisa tertawa sejak usia 3-4 bulan, sebenarnya bayi bisa mulai tertawa pada umur berapa pun.

Anda tidak perlu merasa cemas bila si kecil belum tertawa saat berusia 4 bulan, sebab masih ada berbagai penanda lain perkembangan bayi yang dapat Anda jadikan acuan.

Pada usia keempat bulan, bayi biasanya sudah dapat tersenyum secara spontan, mengikuti gerakan benda dengan tatapannya, mengenali orang-orang terdekat, senang bermain dengan orang lain, serta bersuara. Bila buah hati Anda belum tertawa, ia bisa saja menunjukkan perkembangan dalam aspek yang lain.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya. Misalnya, si kecil mungkin sedang merasa lapar atau mengantuk sehingga cenderung menangis ketika Anda berusaha membuatnya tertawa. Atau, stimulus yang Anda berikan mungkin terlalu berlebihan sehingga membuatnya merasa tidak nyaman.

Baca juga: Bayi AS Lahir Tanpa Kulit, Penyakit Apa?

Kemampuan bayi untuk bisa tertawa pada umur berapa pun bukanlah satu-satunya penanda dari perkembangan kognitifnya.

Justru Anda perlu lebih fokus terhadap kemampuan si kecil untuk mengeluarkan suara-suara khas, misalnya saat ia mengeluarkan suara melengking atau mencoba "berceloteh". Bagaimanapun juga, setiap bayi memiliki sifat yang berbeda.

Amatilah perkembangan buah hati Anda dengan saksama. Jika ia tidak menunjukkan perkembangan sama sekali setelah melewati bulan keempat, maka Anda bisa berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau