Berdasarkan catatan sejarah gempa, zona sumber gempa tersebut di atas bertanggungjawab terhadap beberapa peristiwa gempa kuat dan merusak masa lalu, di antaranya gempa Lasem 1847, gempa Ambarawa 1865, dan gempa Pati M 6,8 pada 1890 dengan radius kerusakan sekitar 500 km.
Tak hanya itu, sesar Lasem juga pernah memicu terjadinya gempa di Kudus pada tahun 1877 dan gempa Semarang pada tahun 1856,1958, 1959 dan 1966.
"Adapun gempa Muria yang terjadi saat ini, jika ditinjau letak episenternya tampak tepat terletak di jalur Sesar Muria," kata Daryono.
"Karakteristik kedalaman hiposenter sangat dangkal hanya 10 kilometer menunjukkan bahwa aktivitas gempa ini dibangkitkan oleh sesar aktif," imbuhnya.
Daryono juga memperingatkan untuk melihat kembali sejarah gempa merusak di wilayah tersebut. Pasalnya, sesar aktif tersebut mungkin bisa memicu periode ulang gempa.
"Khususnya di Muria, di mana peristiwa gempa ini seolah mengingatkan kita semua, bahwa zona seismogenik Muria dan sekitarnya memang masih aktif," pungkas Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.