Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Buktikan Puasa dapat Perpanjang Usia, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 07/05/2019, 16:06 WIB
Julio Subagio,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ternyata, puasa tidak hanya baik bagi kesehatan rohani semata, namun juga memiliki manfaat bagi kesehatan jasmani.

Tim ilmuwan dari Georgia State University mengungkap bahwa molekul β-Hydroxtbutarate (β-HB), yang diproduksi oleh hati selama puasa, kelaparan, atau keterbatasan kalori, dapat menunda penuaan pembuluh darah melalui pencegahan senesens khususnya pada sel endotelial, yang melapisi permukaan bagian dalam pembuluh darah.

Perlu diketahui, senesens merupakan penurunan kemampuan sel untuk membelah dan memperbanyak diri secara gradual.

Molekul β-HB tidak hanya mendorong sel untuk membelah diri, namun juga membantunya memerangi senesens yang disebabkan oleh akumulasi kerusakan DNA, yang selama ini menjadi penyebab utama penuaan.

Baca juga: Punya Diabetes, tetapi Ingin Puasa? Begini Aturannya Menurut Ahli

Salah satu pemicu kematian paling besar di dunia adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, di mana faktor usia menjadi faktor risiko utamanya. Hal ini karena kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah kita semakin meningkat dan terakumulasi seiring pertambahan usia.

“Saat seseorang bertambah tua, pembuluh darah yang berperan sebagai penyedia suplai bagi beberapa organ berbeda adalah yang paling sensitif terhadap kerusakan terkait usia,” terang Ming-Hui Zou, direktur Center for Molecular and Translational Medicine di Georgia State University.

“Jika kita dapat membuat sistem peredaran darah kembali 'muda', maka bukan hanya risiko penyakit kardiovaskuler saja yang menurun, namun juga penyakit Alzheimer dan kanker,” tambahnya.

Sayangnya, dibutuhkan lebih dari sekedar puasa seharian penuh untuk memproduksi molekul β-HB secara alami.

Baca juga: Agar Tak Lapar saat Puasa, Ahli Sarankan Lakukan Hal Ini

Hati hanya membuat molekul β-HB selama periode di mana asupan makanan sangat terbatas, kelaparan hebat, atau tubuh melakukan olahraga intens dalam jangka panjang. Hal ini mendorong para peneliti untuk mengembangkan senyawa yang dapat meniru efek β-HB.

“Sudah lama diketahui bahwa berpuasa dapat memiliki efek anti penuaan, namun temuan kami menyediakan bukti hubungan kimiawinya”, ujar Zou.

“Langkah selanjutnya adalah mencari bagaimana mengubah temuan ini menjadi alat yang dapat digunakan oleh semua orang, bukan hanya pelaku diet,” tutupnya.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal Mollecular Cell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau