Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Hujan, Kenapa Bau Rumput yang Baru Dipotong Menyegarkan?

Kompas.com - 06/05/2019, 18:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Ketika seseorang memotong rumput, bau manis yang menyegarkan akan tercium dengan tajam. Namun kenapa rumput baru dipotong memiliki aroma menyegarkan?

Secara kimiawi, bau rumput itu lahir dari campuran antara senyawa berbasis karbon yang disebut green leaf volatile (GLV). Ketika tanaman rusak karena serangga, infeksi, atau mesin pemotong ramput, mereka akan mengeluarkan molekul GLV tersebut.

Baca juga: Selain Hidung, Lidah Kita Ternyata Juga Bisa Mencium Bau

Ian Baldwin, ahli ekologi tanaman di Jerman mengatakan, molekul GLV yang dibentuk berbagai tanaman berbeda tergantung pada apa yang terjadi dengan mereka.

Dalam laporan di jurnal Science keluaran 2010, Baldwin menemukan bahwa daun tembakau yang dimakan serangga dan dibasahi air mengeluarkan aroma berbeda.

Bagi serangga, aroma yang dibawa senyawa GLV dapat menjadi petunjuk bahwa ada kudapan di sekitar mereka.

Melansir Live Science, Minggu (5/5/2019), Baldwin menemukan bahwa serangga Geocoris suka dengan aroma GLV yang dikeluarkan tanaman setelah dimakan cacing tambang tembakau. Aroma spesifik ini menjadi petunjuk penting untung serangga lain ada makanan nikmat.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Ruang Angkasa Punya Bau, Seperti Apa?

Nah, aroma senyawa GLV yang dilepaskan rumput tak jauh berbeda dengan sayuran. Ini artinya kita punya alasan kuat untuk peka terhadap aroma itu.

"Hampir semua sayuran segar mengeluarkan aroma GLV. Buah juga dapat melepaskan molekul GLV ketika sudah matang dan ini adalah cara manusia mengetahui kapan buah matang," tutup Baldwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com