Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anggota KPPS Meninggal, Tak Tidur Bikin Tubuh Bak Orang Mabuk

Kompas.com - 26/04/2019, 08:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kabar tentang meninggalnya petugas KPPS setelah menjalankan tugasnya dalam pemilu 17 April 2019 lalu terus terjadi. Hingga Kamis (25/04/2019) KPU menyebut anggota KPPS yang meninggal mencapai 225 jiwa.

Selain angka tersebut, lebih dari seripu petugas juga dilaporkan sakit. Penyebab meninggal atau sakitnya para anggota KPPS ini adalah kelelahan dan kecelakaan.

Hal ini bisa jadi disebabnyak oleh durasi kerja yang mereka lakukan. Pasalnya, anggota KPPS melakukan pekerjaan mulai dari pagi hingga menjelang pagi kembali.

Artinya, mereka bekerja hampir 24 jam untuk pemilu lalu. Lebih buruk lagi, jika para petugas ini masih harus pergi bekerja pada pagi harinya.

Baca juga: Puluhan Petugas KPPS Meninggal, Beban Kerja Berlebih Mengancam Nyawa

Itu membuat mereka harus merelakan waktu tidur selama beberapa jam ke depan. Padahal, manusia membutuhkan tidur untuk memulihkan tubuhnya.

Lalu, sebenarnya apa yang terjadi ketika seseorang kehilangan waktu tidurnya dalam jangka waktu yang sangat lama seperti itu?

Melansir dari Times of India, sebuah penelitian mengklaim bahwa ketika seseorang mengalami kurang tidur maka pikirannya "pergi tidur" sendiri, meskipun orang tersebut benar-benar terjaga.

Sayangnya, hal ini bisa menyebabkan berbagai kekacauan karena pikiran mereka tidak fokus. Ketika hal tersebut terjadi, tak bisa dipungkiri bahwa ada kemungkinan lebih besar untuk terjadinya kecelakaan.

Tak hanya itu, pengambilan keputusan Anda menjadi lebih buruk ketika kurang tidur. Artinya, meski tubuh Anda tetap terjaga, pikiran dan fokus Anda justru tidak siap untuk berbagai hal yang tiba-tiba.

Kabar buruknya, tidak tidur lebih dari 17 jam membuat tubuh Anda pada dasarnya sedang mabuk.

"Hal pertama yang terjadi (jika Anda tidak tidur lebih dari 17 jam) adalah kemampuan Anda untuk berpikir," ungkap dokter Joseph Ojile, anggota dewan National Sleep Foundation dikutip dari USA Today, 22 Maret 2017.

"Kami tahu pada 17 jam, Anda berada pada tingkat alkohol dalam darah 0,08 persen," imbuhnya.

Dengan kadar alkohol sebanyak itu, beberapa hukum international melarang seseorang mengemudi karena risiko kecelakaan yang cukup tinggi.

Baca juga: 119 Petugas KPPS Meninggal, Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Kelelahan

Tidak Tidur 24 Jam

Ilustrasi kurang tidurTomwang112 Ilustrasi kurang tidur

Lebih jauh lagi, jika seseorang tidak tidur selama 24 jam, maka akan setara dengan kadar alkohol dalam darah 0,1 persen.

Selain itu, tidak tidur selama 24 jam atau lebih dapat mempengaruhi keterampilan kognitif seseorang. Ini mengacaukan kemampuan pikiran Anda untuk bekerja secara efisien.

Tetap terjaga selama waktu tersebut berdampak pada kemampuan fokus dan konsentrasi Anda.

Menurut Ojile, tidak sepenuhnya jelas bagaimana efeknya memburuk dalam 24 jam terakhir. Otak mulai mengalami microsleep sekitar 15 hingga 30 detik tanpa orang tersebut sadari.

Akhirnya, tidak tidur menyebabkan kematian.

36 Jam Tak Tidur

Semakin lama Anda tidak tidur, bahkan mencapai 36 jam, maka semakin memperburuk kondisi. Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kurang tidur selama 36 jam memberikan tekanan tidak hanya pada otak tetapi juga pada jantung.

Tidak tidur selama waktu ini meningkatkan denyut jantung dan berfluktuasi tekanan darah.

Keterampilan kognitif Anda memburuk dan mulai menghadapi kesulitan dalam mengingat wajah dan kemampuan untuk mengingat kata-kata juga menurun.

Ini juga berarti bahwa kurang dari 36 jam kurang tidur membuat semua keterampilan rumit menjadi kacau dan menempatkan kesehatan Anda pada risiko yang lebih besar.

Baca juga: Menkes: Petugas KPPS Mestinya Shifting

Bahaya Kurang Tidur 48 Jam

Tidak tidur selama 48 jam atau lebih membuat tubuh dan pikiran Anda pada tingkat stres yang lebih tinggi.

Studi mengkalim bahwa tidak tidur selama waktu tersebut secara dramatis mengurangi sel darah putih seseorang. Akibatnya, tubuh kehilangan kapasitas untuk melawan infeksi dan penyakit.

Tak hanya itu, kadar nitrogen dalam urin juga meningkat. Hal ini adalah tanda bahwa tubuh sedang menghadapi stres yang lebih tinggi.

10 Bahaya Kurang Tidur

Tak hanya efek-efek di atas, kurang tidur juga menyimpan bahaya lain. Setidaknya ada 10 hal yang terjadi pada tubuh Anda saat tidak tidur dalam waktu lama.

1. Anda Sakit

Tidur adalah salah satu obat mujarab dalam melawan berbagai penyakit. Kehilangan waktu tidur merusak kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Merangkum dari Healthline, para peneliti bahkan menemukan hubungan timbal balik antara tidur dan sistem kekebalan tubuh manusia. Artinya, tidak tidur selama beberapa waktu akan membuat Anda mudah terserang penyakit.

2. Beban untuk Jantung

Tak hanya kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit, tidur kurang dari lima jam terbukti memiliki dampak negatif bagi kesehatan jantung.

Kesimpulan tersebut didasarkan pada laporan analisis yang diterbitkan dalam European Heart Journal. Secara khusus, tidak tidur membuat peluang lebih besar untuk mengalami penyakit jantung koroner atau stroke.

Baca juga: KPU: Hingga Kamis, Anggota KPPS Meninggal 225 Orang, 1.470 Sakit

3. Risiko Kanker

Gubernur Ganjar Pranowo melayat ke rumah duka Almarhum Bambang Saptono di Kaligarang, Semarang, Kamis (25/4). Almarhum Bambang Saptono pada pemilu tanggal 17 April lalu bertugas sebagai anggota KPPS.Dok. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Gubernur Ganjar Pranowo melayat ke rumah duka Almarhum Bambang Saptono di Kaligarang, Semarang, Kamis (25/4). Almarhum Bambang Saptono pada pemilu tanggal 17 April lalu bertugas sebagai anggota KPPS.

Menurut pernyataan American Academy of Sleep Medicine, tidur kurang dari 8 jam dikaitkan dengan tingkat kanker payudara, kolorektal, dan prostat yang lebih tinggi.

Sebaliknya, orang yang waktu tidurnya 7 jam atau lebih memiliki tingkat kematian lebih rendah dibandingkan orang kurang tidur.

4. Tak Bisa Berpikir

Seperti yang dijelaskan di atas, Anda akan kehilangan kemampuan kognitif ketika tidak tidur dalam jangka waktu lama.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Experimental Brain Research, sekelompok 18 pria diberi beberapa tugas.

Tugas pertama harus diselesaikan setelah tidur semalaman. Sedangkan tugas selanjutnya diselesaikan setelah tidak tidur semalaman.

Hasilnya, fungsi otak termasuk memori, pengambilan keputusan, penalaran, dan pemecahan masalah memburuk setelah tidak tidur. Begitu pula dengan reaksi dan kewaspadaan seseorang.

5. Mudah Lupa

Melewatkan waktu tidur membuat Anda menjadi lebih pelupa. Beberrapa penelitian menunjukkan bahwa tidur berdampak pada pembelajaran dan memori seseorang.

Peneliti menyebut, tidur sangat penting untuk proses konsolidasi hal-hal yang kita pelajari di otak. Artinya, kita perlu istirahat dengan baik untuk bisa memasukkan informasi baru dalam memori.

6. Mudah Kecelakaan

Menurut National Sleep Foundation, orang yang hanya tidur selama 6 jam atau kurang memiliki rasio tiga kali lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan.

Hal ini kemungkinan juga pengaruh dari kemampuan kognitif yang menurun saat tidak tidur.

7. Gairah Seks Berkurang

Bagi pria, kurang tidur memiliki efek pada libido mereka. Sebuah penelitian menunjukkan kurang tidur selama seminggu membuat pria muda mengalami penurunan kadar testosteron.

Lebih jauh, tidur hanya 5 jam atau kurang mengurangi kadar hormon seks sebanyak 10 hingga 15 persen. Dengan kata lain, pria mungkin lebih sulit bergairah saat kurang tidur.

Baca juga: #IndonesianElectionHeroes, 7 Anggota KPPS di Sumut Gugur Saat Bertugas

8. Jadi Mudah Gemuk

Bagi Anda yang sedang diet atau ingin mengurangi berat badan, ada baiknya tidak melewatkan waktu tidur Anda.

Sebuah penelitian menemukan orang yang tidur kurang dari 5 jam setiap malam cenderung mengalami kenaikan berat badan dan akhirnya menjadi gemuk.

Temuan ini didapatkan setelah para peneliti mengamati hubungan tidur dan berat badan pada 21.469 orang dewasa berusia 20 tahun selama tiga tahun.

9. Risiko Diabetes

Seiring dengan ukuran pinggang yang lebih besar, orang yang tidak cukup tidur meningkatkan risiko diabetes.

Para peneliti memeriksa 10 studi terpisah yang berfokus pada tidur dan diabetes. Temuan mereka menemukan bahwa 7 hingga 8 jam istirahat adalah rentang optimal untuk menghindari masalah insulin yang dapat menyebabkan diabetes.

10. Masalah Kulit

Kurang tidur akan mempengaruhi penampilah Anda. Dalam sebuah studi, peneliti mengamati hubungan kebiasaan tidur dengan kondisi kulit pada sekelompok orang berusia 30 hingga 50 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan, orang yang kurang tidur memiliki garis-garis halus, kerutan, warna kulit tidak rata, hingga gelambir pada kulit mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com