KOMPAS.com - 22 April selalu diperingati sebagai hari Bumi. Tahun ini, Jaringan Hari Bumi (EDN), organisasi yang memimpin perayaan Hari Bumi di seluruh dunia menetapkan tema tahun ini "Melindungi Spesies Kita".
Melansir dari VoA Indonesia, Senin (22/04/2019), tema tersebut dipilih oleh EDN untuk menyoroti fakta bahwa kepunahan massal lebih banyak disebabkan aktivitas manusia dibandingkan penyebab alami.
Salah satu aktivitas manusia yang merusak bumi dan membuat kepunahan massal adalah aktivitas berkaitan dengan plastik.
Perkara plastik yang membahayakan Bumi dan isinya bukan isapan jempol belaka. Hal ini dibuktikan dengan beberapa foto yang menunjukkan bahaya plastik.
Baca juga: Perangi Masalah Plastik, BSN Bikin SNI Kresek Mudah Terurai
1. Kuda Laut "Pegang" Korek Kuping
Foto karya Justrin Hofman menjadi bukti bahwa sampah plastik telah bagitu besar mencemari lautan.
Kabar buruknya, foto ini diambil di Indonesia. Fotografer asal California itu menyelam di lepas pantai Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ketika menemukan seekor kuda laut yang jadi obyek fotonya.
Angin kencang membuat kuda laut itu melayang. Ia kemudian berpegangan pada sebuah rumput laut dan kemudian berpindah ke kantong plastik putih.
"Berikutnya yang diraihnya adalah korek kuping," kata Hofman, dilansir dari The Washington Post, Jumat (15/09/2017).
Pesan dari seluruh dunia berdatangan mengomentari realitas laut yang dihasilkan Hofman.
"Beberapa dari mereka merasa patah hati, beberapa di antaranya merasa frustrasi," katanya.
"Kita benar-benar mempengaruhi lautan kita dengan kelalaian dan ketidaktahuan kita," tegas Hofman.
2. Plastik Rokok di Tubuh Ubur-ubur
Laporan di jurnal Scientific Reports mendokumentasikan plastik pertama yang masuk ke tubuh ubur-ubur. Foto tersebut diambil di Laut Meditarania.
Sekilas, plastik rokok itu tidak terlihat begitu jelas. Tapi jika Anda melihat dengan saksama, Anda bisa membaca "Philip Morris International", nama sebuah perusahaan tembakau yang tercantum pada pita bungkus rokok.
foto itu diambil pada 2016 lalu, ketika para peneliti terlibat dalam Ekspedisi Aqualitis, penelitian selama tiga tahun untuk menjelajah lautan dunia.
Selain foto tersebut, para peneliti menemukan beberapa ubur-ubur penyengat tak sengaja "memperangkap" berbagai jenis plastik di tubuh mereka.
Para ilmuwan itu meyakini bahwa para ubur-ubur itu salah mengira plastik sebagai makanan.
Baca juga: Sedang Hamil, Paus Sperma yang Mati di Italia Telan 22 Kg Plastik
3. Pantai Bali Penuh Sampah Plastik
Tahun 2017 lalu, Bali sempat mendeklarasikan darurat sampah. Hal ini terlihat di Pantai Kuta yang penuh dengan sampah sedotan plastik dan kemasan makanan bertebaran.
Padahal sebelumnya, Pantai Kuta adalah salah satu destinasi favorit peselancar dunia. Tapi tahun itu, para peselancar harus menghindari sampah yang terbawa arus saat berselancar.
"Ketika saya ingin berenang, itu tidak terlalu bagus, sauya melihat banyak sampah di sini setiap hari, setiap saat," ungkap Vanessa Moonshine, seorang turis Austria dikutip dari AFP, Kamis (28/12/2017).
4. 40 Kg Plastik di Perut Paus
Beberapa tahun terakhir, kasus paus yang terdampar dengan perut penuh plastik beberapa kali terjadi. Misalnya saja paus yang terdampar di Wakatobi dengan 5,9 kg plastik.
Salah satu kasus terbaru adalah paus di Filipina yang terdampar dengan 40 kilogram plastik di dalam perutnya. Ahli yang menemukannya, Darrell Blatchley mengambil foto menyedihkan dari isi perut paus tersebut.
Blatchley juga mengisahkan bahwa paus tersebut memuntahkan darah sebelum akhirnya mati.
"Saya tidak siap untuk jumlah plastik. 40 kg kira-kira karung beras, tas belanja, tas perkebunan pisang, dan kantong plastik umum (kresek)," ujar Blatchley dikutip dari CNN (18/03/2019).
5. Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun
Salah satu foto paling memilukan dari bahaya plastik bagi Bumi adalah sampah bungkus Indomie yang berusia 19 tahun. Foto yang diunggah oleh Fianisa Tiara Pradani pada awal April tersebut menampilkan tulisan 55 Tahun Indonesia.
Padahal, tahun 2019, Indonesia memasuki usia ke-74. Artinya, bungkus tersebut telah berusia 19 tahun.
Menanggapi foto tersebut, Dwi Sawung selaku Manajer Kampanye Perkotaan, Tambang, dan Energi WALHI mengungkapkan bahwa temuan itu merupakan tanda plastik adalah sampah yang hampir abadi.
"Sampah plastik entah bungkus makanan, botol minuman perlu waktu ratusan sampai ribuan tahun untuk terurai," ujar Dwi dihubungi Kompas.com, Selasa (9/4/2019).
Dengan kata lain, sampah plastik kemungkinan hanya terombang-ambing di lautan atau tertimbun tanah selama ratusan tahun dengan bentuk yang seperti sama dengan saat dibuang.
Foto ini juga menegaskan bahwa plastik mencemari Bumi tanpa terurai. Menurut geokimiawan organik dari Universitas Stanford Kenneth Peters, alam tidak bisa membuat plastik sehingga tidak ada organisme di muka bumi yang dipersiapkan untuk menangani masalah plastik.
Sampah plastik yang tertimbun tanah dan terombang-ambing di lautan menimbulkan banyak masalah. Mulai dari berkurangnya kemampuan resap tanah, aliran air terganggu, dan mengancam keselamatan banyak binatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.