KOMPAS.com - Di Hari Bumi ini, kita akan melihat bagaimana planet biru berubah dalam 20 tahun terakhir. Hal itu akan kita saksikan lewat video singkat yang dibuat Badan Antariksa AS (NASA) dengan menggunakan citra satelit Sensor Tampilan Lapangan Luas (SeaWiFS).
NASA meyakini, perubahan lanskap Bumi akan memberi pemahaman bagi manusia bahwa planet biru yang kita tinggali ini hidup.
"Bumi bernapas setiap hari, ia berubah setiap pergantian musim dan bisa menanggapi matahari, angin, arus laut, juga suhu," kata ahli kelautan NASA Gene Carl Feldman seperti dilansir situs resmi NASA (14/11/2017).
Melalui SeaWiFS, para ilmuwan tidak hanya mendapat gambaran menakjubkan Bumi dari luar angkasa, tapi juga membantu memantau kesehatan tanaman, hutan, dan laut di seluruh dunia.
Baca juga: Selamat Hari Bumi, Bermula dari Peristiwa 1969 Hingga Dirayakan Dunia
Tak hanya itu, studi ini juga menjawab pertanyaan penting tentang bagaimana ekosistem merespons perubahan iklim yang diakibatkan interaksi manusia dengan daratan secara global.
Berikut beberapa penjelasan tentang planet kita yang ditangkap SeaWiFS pada 1997 hingga 2017:
Es Kutub Utara menyusut
Salah satu cuplikan yang ditangkap NASA menunjukkan tingkat es di Kutub Utara menyusut.
Fenomena ini memang bukan hal baru, para ilmuwan pun telah lama memberi peringatan tentang berkurangnya volume es kutub karena perubahan iklim.
Beberapa kawasan menghijau
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.