Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelajah Temukan "Balon Hidup" di Palung Jawa, Spesies Baru?

Kompas.com - 20/04/2019, 16:04 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Para ilmuwan dunia beberapa waktu lalu menjelajah Palung Jawa dalam sebuah ekspedisi yang bertajuk Five Deeps. Uniknya, di Palung Jawa, para ilmuwan ini menemukan satu spesies yang mirip seperti balon yang terikat dengan tali.

Balon hidup itu tertangkap kamera penjelajah di bagian paling bawah Samudra Hidua tersebut.

"Kami hanya menonton video itu kembali dan melihat makhluk itu keluar dari kegelapan," ungkap Alan Jamieson, kepala ilmuwan ekspedisi tersebut dikutip dari Live Science, Kamis (18/04/2019).

"Makhluk itu melayang tepat ke arah kamera... dan lalu 'tertidur' lagi," imbuh dosen senior di Newcastle University itu.

Baca juga: Pelajari Gigi Mastodon, Para Peneliti Justru Temukan Spesies Baru

Jamieson menggambarkan makhluk itu seperti hewan yang memegang sebuah tentakel. Hal itu membuat makhluk tersebut seperti balon yang terikat pada seutas tali.

Penasaran dengan spesies yang ditemui, Jamieson kemudian melakukan pencarian literatur. Dia menemukan bahwa sebuah literatur dari Jepang 20 tahun lalu menggambarkan sesuatu yang serupa dengan temuannya.

Meski mirip, tapi ada perbedaan kunci dari temuan Jamieson dengan literatur Jepang tersebut. Makhluk dalam lieratur memiliki filamen yang keluar dari kepalanya, sedangkan yang dilihat Jamieson tidak.

Menurut Jamieson, ada kemungkinan besar bahwa itu menjadi spesies baru. Itu karena tidak ada catatan makhluk seperti itu yang hidup di kedalaman lebih dari 6.500 meter.

Dia menyebut, makhluk ini kemungkinan besar berlabuh di dasar laut dengan tentakelnya yang panjang. Spesies itu kemudian tetap diam di dasar laut yang aktif secara seismik.

Jamieson berpendapat, tentakel yang sangat panjang milik makhluk tersebut kemungkinan berguna untuk membantu menyaring makanan hingga 1 meter di atas dasar laut.

"Itu bukan kejutan besar bagi tim sains kami bahwa kami melihat beberapa makhluk yang diyakini sebagai spesies baru," ujar Victor Vescovo, pendiri ekspedisi tersebut.

Meski begitu, tidak seluruh makhluk yang mereka temui selama penyelaman adalah spesies baru bagi anggota kru ekspedisi. Mereka juga bertemu dengan bintang laut, teripang, hingga snailfish di kedalaman laut.

Tim ekspedisi tersebut menjelajahi lima samudra di dunia. Ketika bertemu dengan "balon hidup" itu, tim ini telah menjelajah Samudra Atlantik, Samudra di Selatan Antartika, dan Samudra Hindia (tempat temuan ini terjadi).

Baca juga: Bisa Berpendar dalam Gelap, Katak Spesies Baru Ditemukan di Brasil

Menurut Vescovo, dari ketiga samudra tersebut, Samudra Hindia menjadi yang paling padat dengan kehidupan. Meski begitu, tidak banyak kejutan di Samudra Hindia.

Setelah dari Palung Jawa, tim tersebut akan menuju ke Palung Mariana di Samudra Pasifik. Palung Mariana sendiri merupakan bagian paling dalam dari seluruh Samudra di Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau