Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Eksekusi Paling Brutal di Dunia, Bagaimana Riwayat Penyaliban?

Kompas.com - 19/04/2019, 16:31 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi, penyaliban adalah salah satu bentuk eksekusi paling kejam yang pernah ada di dunia. Di zaman kuno, bahkan penyaliban dianggap sebagai salah satu cara kematian paling brutal dan memalukan.

Penyaliban sendiri adalah metode eksekusi di mana seseorang digantung dengan lengannya dari salib atau struktur serupa hingga mati.

Namun, jika merunut sejarahnya, sebenarnya kapan metode eksekusi ini mulai dianut oleh masyarakat?

Baca juga: Manuskrip Terlarang Berisi Ajaran Rahasia Yesus Ditemukan, Apa Isinya?

Merunut Sejarah Penyaliban

Dalam sebuah artikel ilmiah yang dipublikasikan di South African Medical Journal (SAMJ) pada Desember 2003, para penulis menyebut bahwa kemungkinan eksekusi ini berasal dari Asiria dan Babilonia.

Meski begitu, penyaliban pertama kali digunakan secara sistematis oleh bangsa Persia pada abad ke-6 sebelum masehi (SM). Saat itu, korban penyaliban diikat ke pohon atau tiang dengan kaki jauh dari tanah.

Seiring berjalannya waktu, bentuk tiang palang (salib) digunakan untuk melaksanakan hukuman ini.

Pada abad ke-4 SM, Alexander Agung mengadopsi metode ini dan membawanya ke Mediterania lalu berkembang ke Mesir, Suriah, Fenisia, dan Kartago (daerah di Afrika Utara).

Selama Perang Punisia (Romawi melawan Kartago), para tentara Romawi mempelajari teknik ini. Bahkan, Romawi menerapkan bentuk eksekusi penyaliban selama lebih dari lima abad.

Menurut sejarawan, ke mana pun prajurit Romawi berada mereka sering menerapkan eksekusi ini. Tak tinggal diam, suku lokal yang berperang melawan Romawi juga membalas perlakuan para prajurit itu dengan cara yang sama.

Misalnya saja pada tahun 9 masehi, pemimpin Jerman yang memang Arminius menyalib banyak prajurit Romawi yang dikalahkan oleh Varus. Kisah serupa kembali terjadi pada tahun 28 masehi, ketika suku Jerman menyelib para penagih pajak Romawi.

Sayangnya, hanya sedikit informasi tentang sejauh mana penyaliban dilakukan di Spanyol, Galia, Afrika Utara, dan Asia.

Baca juga: 7 Hal tentang Yesus yang Tak Banyak Orang Ketahui

Selain bangsa Romawi, perkamen Qumran juga menjadi bukti adanya penyaliban bangsa Yahudi setelah abad ke-2 SM. Perkamen tersebut menjadi bukti bahwa Hukum Yahudi pada masa itu menerima penyaliban sebagai salah satu metode eksekusi yang lebih tua dibanding hukuman rajam atau mencekik.

Di bawah pendudukan Romawi, bentuk hukuman ini menjadi hal biasa. Bahkan pada tahun 4 SM, bangsa Romawi talah menyalib 2.000 orang Yahudi.

Pada masa itu, penyaliban dipandang sebagai hukuman budak. Selain itu, hukuman ini juga sarat dengan muatan politik.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau