Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Piton Terbesar yang Mengandung 73 Telur Ditangkap di Florida

Kompas.com - 10/04/2019, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Petugas di Konservasi Big Cypress Florida baru saja menangkap seekor ular piton Burma sepanjang 5,1 meter dan berat sekitar 63 kilogram. Ini adalah ular berbisa terpanjang yang ditangkap di kawasan tersebut.

Selain menjadi ular terpanjang yang berhasil ditangkap, ular itu juga tengah hamil. Ahli menyebut ada 73 telur di perutnya.

"Saya bisa menyebut ular itu hamil besar. Umumnya seekor ular hanya bisa mengandung 40 sampai 50 telur," ujar asisten profesor biologi di Missouri Southern State University yang tidak terlibat dalam penangkapan ular dilansir Live Science, Senin (8/4/2019).

Piton Burma (Python bivittatus) adalah spesies invasif di Florida. Mereka masuk ke alam liar kemungkinan adanya badai membantu melarikan diri dari penangkaran atau kandang pemiliknya.

Baca juga: Bak Petarung, Tikus Kanguru Tendang Ular Tepat di Kepala

Melihat ular hamil yang baru saja ditangkap, Penning menjelaskan bahwa telur-telur menghabiskan banyak ruang di perut induknya.

Hal ini membuat ular tidak bisa bergerak bebas dan sesekali harus berhenti berjalan. Penning menduga, beberapa hal di dalam perutnya mungkin juga dikeluarkan demi bisa menampung seluruh telur.

"Ini sangat mengesankan. Seperti mendorong bola besar ke dalam kaus kaki, lebih dari yang bisa ditampung induk ular," ujar Penning.

Ular umumnya mengandung selama dua sampai tiga bulan, kemudian mengeluarkan mereka dalam susunan kerucut. Agar telur ular cepat menetas, sang induk akan mengelilingi tumpukan telur untuk menghangatkannya. Ini sama seperti yang dilakukan induk ayam.

"Ini mungkin alasan mengapa mereka menjadi spesies invasif di kawasan tersebut," imbuh dia.

Ketika telur ular menetas, bayi ular akan berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing.

Hal yang menarik dari ular adalah mereka cenderung menemukan mangsa yang sesuai dengan ukuran tubuh.

Ular kecil akan hidup di habitat dengan mangsa kecil dan ular berukuran besar akan menemukan mangsa yang lebih besar, termasuk yang tinggal di air.

"Mereka akan menyisihkan siapa saja dan tinggal di sana. Hal ini disebut pergeseran ontogenetik. Ketika ular tumbuh semakin besar, mereka akan memangsa hewan lebih besar dan melewatkan hewan kecil untuk dimangsa anakan ular," jelas Penning.

Selain itu, perlu diketahui bahwa ular Burma pandai bersembunyi dan menangkap mangsa. Mereka bisa melahap semua hal, mulai dari tikus got sampai rusa.

Menurut studi yang terbit di jurnal Proceedings of National Academy of Science edisi 2011, ketika ular Burma menginvasi Florida populasi hewan-hewan seperti kelinci, rubah dan rusa menurun sampai lebih dari 90 persen.

"Ular Burma pada dasarnya telah menjadi predator puncak dan melahap semua hewan," kata Penning.

Meski ular piton Burma banyak ditemukan di Florida, tapi spesies ini tergolong rentan punah di habitat asli Asia Tenggara.

Ketimpangan ini disebabkan oleh perburuan manusia yang menjadikan mereka sebagai bahan dalam industri fashion, misalnya untuk pembuatan sepatu atau tas kulit.

"Ini menjadi masalah, sehingga populasi mereka perlu dipantau dan perlu ditingkatkan, kecuali di Florida di mana kita menghadapi masalah berlawanan," ujar Penning.

Baca juga: Spesies Ular Baru Ditemukan, Dapat Menusuk Musuh Tanpa Membuka Mulut

Petugas marga satwa menemukan induk ular itu ketika mereka mengikuti ular piton jantan dengan pemancar radio yang sedang mencari pasangan baru.

Metode ini membantu ilmuwan menemukan dan menangkap ular invasif, serta mengumpulkan data untuk penelitian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau