Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Jadi Misteri, Ahli Temukan Rahasia Di Balik Kulit Kencang

Kompas.com - 09/04/2019, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Dua profesor dari Universitas Colorado menemukan rahasia di balik kulit kencang manusia, tak lain adalah protein bernama COL17A1.

Protein COL17A1berfungsi untuk mendorong kompetisi sel, sebuah proses penting untuk mempertahankan kesehatan jaringan. Hal itu secara efektif "mematikan" sel-sel yang lemah sambil mendorong replikasi sel-sel yang lebih kuat.

Tapi penuaan menyebabkan berkurangnya COL17A1, demikian pula radiasi sinar ultra violet.

Dan apabila itu terjadi, sel-sel yang lebih lemah berlipat ganda, menyebabkan kulit lebih tipis, lebih rentan rusak dan lebih lama pulih.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kulit Keriput Saat Tua?

Riset yang dipublikasikan pekan lalu dalam jurnal Nature itu dibuat berdasarkan penyelidikan atas ekor-ekor tikus, yang karakteristiknya mirip dengan kulit manusia.

Setelah mengukuhkan pentingnya COL17A1, tim memutuskan untuk menyelidiki apakah mereka bisa menstimulasi protein itu apabila jumlahnya berkurang, dan secara efektif mencari senyawa yang bisa memulai proses anti-penuaan dalam kulit.

Mereka mengisolasi dua senyawa kimia bernama Y27632 dan apocynin, kemudian menguji keduanya pada sel-sel kulit dan hasilnya positif.

"Aplikasi dari obat-obatan ini pada kulit yang luka, secara signifikan menyebabkan penyembuhan luka," kata studi itu.

"Kedua senyawa itu merujuk pada cara-cara memfasilitasi regenerasi kulit dan mengurangi penuaan kulit," tambah studi itu.

Dalam sebuah tinjauan dari studi itu, dua profesor dari Universitas Colorado mengatakan kompetisi sel sebelumnya baru pernah dipelajari secara ekstensif pada lalat buah.

Baca juga: Tahun 2040, Bayi Akan Terbuat dari Sel Kulit Manusia

"Riset ini menyediakan bukti bahwa sel-sel sehat pada mamalia juga secara efisien bisa memperbaiki jaringan pada manusia, menggantikan sel-sel yang lemah atau rusak," tulis profesor Ganna Bilousova dan James DeGregori.

Dan mereka mengatakan riset itu memberikan "bukti prinsip" bahwa kedua senyawa kimia itu bisa melawan penuaan.

"Studi-studi mendatang diperlukan untuk menentukan mekanisme kompetisi sel dalam jaringan-jaringan lain, dan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang mampu melawan penuaan pada organ-organ lain," kata mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau