Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Garam, Minuman Manis Juga Terbukti Picu Risiko Kematian Dini

Kompas.com - 08/04/2019, 11:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Pada tahun 2015, sebuah laporan yang terbit di jurnal medis The Lancet menemukan bahwa orang Amerika memperoleh rata-rata asupan 157 kalori dari minuman manis, jumlah ini sedikit di atas satu kaleng minuman kola per hari.

Satu kaleng Coca-Cola 330 mililiter, menurut situs web perusahaan itu, mengandung 35 gram gula, atau kira-kira sebanyak tujuh sendok.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan konsumsi gula harian tidak lebih dari 50 gram.

Namun Amerika bahkan bukan yang terburuk menurut laporan The Lancet di atas.

Rata-rata asupan per kapita di Chile adalah 188 kalori per hari dari minuman manis, sekalipun angka itu adalah angka sebelum mereka memberlakukan pajak gula.

Sesudah pajak gula diterapkan, konsumsi minuman manis bulanan di Chile turun hingga 21 persen.

Hampir 30 negara di seluruh dunia memiliki semacam pajak untuk minuman manis.

Inilah mengapa temuan Malik dari Harvard tersebut dapaRata-rata asupan per kapita di Chile adalah 188 kalori per hari dari minuman manis, sekalipun angka itu adalah angka sebelum mereka memberlakukan pajak gula. Sesudah pajak gula diterapkan, konsumsi minuman manis bulanan di Chile turun hingga 21 persen.

Hampir 30 negara di seluruh dunia memiliki semacam pajak untuk minuman manis. Inilah mengapa temuan Malik dari Harvard tersebut dapat menjadi landasan bagi banyak negara untuk menerapkan kebijakan yang lebih ketat.

"Hasil ini menyediakan dukungan tambahan bagi kebijakan untuk membatasi penjualan minuman manis bagi anak-anak dan remaja, serta menerapkan pajak pada minuman bersoda. Saat ini harga minuman manis tidak memasukkan biaya perawatan kesehatan yang tinggi yang muncul dari akibat-akibatnya," kata Walter Willett, profesor epidemiologi dan nutrisi di Universitas Harvard.

Baca juga: Konsumsi Soda dan Minuman Berenergi Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Salah satu kekhawatiran pihak yang berwenang di bidang kesehatan adalah dampak minuman manis pada anak-anak dan remaja.

Menurut WHO, angka obesitas di kelompok umur 5 sampai 19 tahun mengalamo peningkatan dari 11 juta di tahun 1975 ke 124 juta pada tahun 2016.

Namun sebagaimana diindikasikan oleh penelitian terbaru ini, meminum minuman manis berlebihan bisa punya dampak yang lebih berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com