"(Apa pun itu), ini sangat tidak biasa," ujar Carrol.
"Itu semua menambah banyak keanehan yang terjadi dalam siklus reproduksi yang sama," sambungnya.
Sayangnya, karena langkanya fenomena ini, hanya ada dua studi sejauh ini yang membahas superfekundasi heteropaternal. Keduanya ditulis di awal 1990-an.
Seorang penulis mengklaim bahwa satu dari 400 pasang kembar fraternal (yang muncul dari dua telur) sesuai dengan deskripsi. Penulis kedua menempatkan angka pada satu dari 13.000 kasus ayah.
Kedua penelitian itu menunjukkan bahwa kita tidak mengetahui dengan benar seberapa langka kasus ini. Apalagi, kasus macam ini baru bisa diketahui jika dilakukan tes DNA pada masing-masing anak kembar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.