Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Naufal Turun 36 Kilogram dalam 3 Bulan dengan Bedah Bariatrik

Kompas.com - 15/03/2019, 20:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

“Kami pilih sleeve karena mungkin butuh tindakan kedua agar kondisi Naufal normal. Kalau nanti sudah bagus, ya sudah (tidak perlu tindakan kedua),” ujarnya.

Seusai operasi, Naufal masih harus rawat inap selama lima hari, meskipun pasien bedah bariatrik lainnya hanya perlu menginap dua malam.

Peter menuturkan bahwa selama tiga hari pertama seusai operasi, Naufal hanya diperbolehkan minum air putih saja. Namun dia tidak merasa lapar karena hormon yang mengatur rasa lapar diproduksi di lambung dan sudah ikut terbuang. Setelah itu, Naufal hanya minum susu selama dua minggu.

Baca juga: Mengenal Operasi Bariatrik yang Bantu Titi Wati Turunkan Berat Badan

Dengan lambung yang hanya sekelingking, Naufal juga menjadi cepat kenyang. Kini, dia tidak lagi melahap tiga porsi makanan dalam sekali waktu, malah dia sering kali tidak dapat menghabiskan satu porsi.

Dipandu oleh David, Naufal hanya mengonsumsi 1000 kalori dalam sehari. Itu pun yang diutamakan adalah protein, sementara gula yang berlebih dihindari. Lebih diutamakan juga konsumsi buah-buahan dan air putih jika merasa lapar.

Dengan pola makan tersebut, tidak heran bila berat badan Naufal terus turun. Dia mungkin masih jauh dari berat yang ideal, tetapi perkembangan berat badannya sejauh masih sesuai target, yaitu 100 kilogram dalam setahun.

Peter pun mengapresiasi upaya Naufal yang mau bekerjasama dengan dokter dan disiplin menjaga berat badannya seusai operasi.

Sebab, bukan tak mungkin berat badan pasien yang sudah menjalani operasi kembali lagi setelah operasi karena tidak menjaga pola makan dan pola hidupnya. Untuk mempertahan efektifitas bedah bariatrik, dibutuhkan komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien untuk mengubah gaya hidupnya seumur hidup.

“Ini bukan peluru emas. Kita hanya membantu mendaki gunung saja, kalau jalannya sudah mendatar, pasien juga harus jalan sendiri,” kata Peter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com