KOMPAS.com – Mohammad Naufal Abdillah (23 tahun) berdiri di hadapan awak media dengan pakaian longgar. Selama 3 bulan terakhir, ia telah kehilangan berat badan sebanyak 36 kilogram, dari 238 kilogram menjadi 202 kilogram.
Apa yang terjadi pada Naufal bukanlah sesuatu yang ajaib atau supranatural. Pada bulan Desember 2018 lalu, dia menjalani bedah bariatrik untuk menangani obesitasnya di Rumah Sakit Pondok Indah – Pondok Indah.
Kepada awak media, Naufal berkata bahwa seumur hidupnya, dia memang selalu lebih besar dari teman-teman sepantarannya.
“Dari kecil memang gampang gemuk. Lahir normal, tapi tiap bulan naik satu kilogram. Sakit saja naik setengah kilogram. Pas mau lulus sekolah dasar (SD) itu 110 kilogram, tapi masih bisa main futsal, berenang, dan lain-lain,” ujarnya dalam konferensi pers Rumah Sakit Pondok Indah Group yang bertajuk “Bariatrik, Komitmen Hidup Sehat”, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Baca juga: Kasus Titi Wati, Mungkinkah Jadi Obesitas karena Gorengan dan Air Es?
Masalah mulai dirasakannya ketika masuk pesantren saat usia sekolah menengah pertama (SMP). Dikarenakan kesibukannya, Naufal menjadi stres dan melampiaskannya pada makanan. Sekali makan nasi goreng, misalnya, Naufal bisa melahap tiga porsi. Kalau makan kambing, dia bisa memakan seperempat ekor.
Pada puncaknya, berat badannya pun mencapai 239 kilogram dan ukuran pakaiannya 8-9 XL.
“Namanya orang gendut, (saya) jadi gampang capek, dan sakit sendi kalau jalan lama,” katanya.
Tidak tahan dengan kondisinya, Naufal pun datang ke Rumah Sakit Pondok Indah – Pondok Indah untuk meminta pertolongan medis.
Dia ditangani oleh dr David Fadjar Putra, M. S, Sp. GK yang merupakan Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah. Berat badannya memang sempat turun, tetapi penurunan tersebut hanya bertahan selama tiga bulan.
Walaupun hasil cek laboratorium Naufal tidak menunjukkan adanya masalah, bahkan lebih baik dari kebanyakan orang; pihak rumah sakit tetap merasa khawatir.
Baca juga: Pascaoperasi Bariatrik, Perubahan Apa yang Mungkin Dialami Titi Wati?
Pasalnya, seperti yang disampaikan oleh Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B-KBD – Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah, mungkin kondisi itu hanya sementara dan banyak penyakit sedang menunggu.
Alhasil, mereka pun mengusulkan Naufal untuk menjalani bedah bariatrik.
Bedah bariatrik
Peter meyakini bahwa Naufal dengan bobot 238 kilogram merupakan pasien bedah bariatrik terberat di Indonesia. Oleh sebab itu, dia dan seluruh tim Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah menaruh perhatian khusus.
Untuk Naufal, Peter memilih untuk menggunakan teknik sleeve gastrectomy di mana 85 persen lambungnya dibuang sehingga hanya menyisakan lambung yang diameternya sekelingking.