Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka TBC Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia, tapi Pengobatan Minim

Kompas.com - 13/03/2019, 07:57 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Di Indonesia setiap 30 detik satu orang tertular Tuberkulosis atau TBC, dan rata-rata 13 orang meninggal setiap satu jam.

Saat ini Indonesia menjadi negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia. Namun penderita TBC masih menghadapi tantangan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.

Penderita TBC Agus Riyanto (32 tahun) yang masih menjalani pengobatan dan dua anaknya yang baru saja sembuh ikut hadir pada acara peringatan Hari Tuberkulosis sedunia yang diadakan di Borobudur, Minggu (10/3/2019).

Eri, istri Agus Riyanto menceritakan kepada VOA, anaknya, Farrel (8 tahun) dan adiknya Sinta (4 tahun) baru saja menjalani pengobatan masing-masing 6 bulan dan dinyatakan sembuh.

Baca juga: Berat Badan Anak Tidak Naik? Waspadai Tuberkulosis

"Sebenarnya anak-anak tidak batuk dan tidak ada tanda-tanda TBC tetapi karena bapaknya TB MDR (Multidrug-Resistant Tuberculosis) maka dokter menyarankan untuk di-cek dan hasilnya positif TBC. Sehingga harus pengobatan 6 bulan. Yang berat itu kalau Farel disuruh minum obat, kalau tidak mau ya tetap tidak mau. Karena dia tuli, ngasih tahunya itu sulit," tutur Eri.

Karena harus merawat suami dan dua anaknya sekaligus, sementara ia dan suaminya tidak bekerja, Eri mengaku kesulitan secara ekonomi. Padahal pengobatan TBC diberikan pemerintah secara gratis.

Lain lagi penderitaan yang dialami Agus Riyanto (32 tahun).

"Kalau minum obat itu rasanya tidak keruan, jadi bosan, mual-mual dan muntah. Sekarang sudah lebih baik, berat badannya juga sudah naik," ujarnya.

Dr Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan RI mengatakan, prevalensi penyakit TBC di Indonesia sekitar 142 per 100.000 penduduk.

Ada 842.000 Kasus TBC Baru per Tahun

Kasus baru TBC mencapai 842.000 pertahun dan ini diperkirakan baru mencapai 46 persen dari total kasus yang diperkirakan.

Menurut Anung, menemukan kasus baru TBC masih menjadi tantangan.

"Penemuan kasusnya hingga saat ini belum menggembirakan, maka kita memprioritaskan daerah-daerah yang padat penduduknya itu (di Jawa) yang kita utamakan dulu. Tanpa mengecilkan daerah-daerah lain diluar pulau Jawa," kata Anung.

"Papua kita jadikan prioritas untuk penemuan kasus TBC karena disana kasus HIV-nya cukup tinggi karena memang ada hubungan antara infeksi TBC dengan infeksi HIV untuk daerah-daerah tertentu."

Anung menambahkan upaya menemukan kasus TBC baru melibatkan semua pemangku kepentingan tetap dilakukan di semua wilayah di Indonesia.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau