Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2019, 18:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Kanker payudara masih menjadi salah satu kekhawatiran terbesar wanita-wanita Indonesia, tak terkecuali salah seorang pembaca Kompas.com yang bernama Meita. Dia pun melayangkan pertanyaannya melalui rubrik Halo Prof!:

"Aku mau nanya, kalau perempuan yang tidak ada keturunan kanker payudara terkena kanker, apakah kanker tersebut bisa menurun ke anak perempuannya?"

Pertanyaan tersebut dijawab oleh dr. M. Yadi Permana, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah. Berikut paparannya:

Terima kasih atas pertanyaannya ya, Ibu Meita.

Faktor risiko utama yang berhubungan dengan perkembangan kanker payudara adalah faktor hormonal dan genetik (riwayat keluarga).

Baca juga: Halo Prof! Berbahayakah Pendarahan Seusai Olahraga?

Walaupun Ibu tidak mempunyai riwayat keluarga dari garis ibu yang menderita kanker payudara; apabila Ibu mempunyai anak perempuan, maka anak perempuan Ibu Meita dapat mempunyai risiko kanker payudara yang lebih tinggi dibanding anak perempuan lain.

Kanker payudara juga bisa terjadi secara sporadis, berkaitan dengan paparan hormonal, kasus herediter, dan riwayat mutasi gen sel pada keluarga.

Dari faktor genetik, berkaitan dengan mutasi gen BRCA 1 pada kromosom nomor 17q21 dan BRCA 2 pada kromosom nomor 13q12.

Adanya mutasi pada gen BRCA1 akan menyebabkan penurunan atau terhentinya produksi dari protein BRCA1. Mutasi BRCA1 sangat erat kaitannya dengan kejadian kanker payudara herediter dan sindrom kanker ovarium.

Secara umum, ditemukannya gen BRCA1 akan menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara sebesar 83 persen dan risiko terjadinya kanker ovarium sebesar 63 persen pada usia lebih dari 70 tahun.

Baca juga: Halo Prof! Apa Benar Kalau Tonsil Diangkat Jadi Tidak Gampang Sakit?

Sementara itu, gen BRCA2 berhubungan dengan kanker payudara pada laki-laki, dan memiliki resiko terkena kanker ovarium sebesar 10 persen.

Pada suatu penelitian di Belanda, mutasi gen BRCA1 terdapat pada 10.000 dari setiap 4 juta wanita Belanda yang berumur 25-55 tahun. Namun hingga saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti.

Penyebab kanker payudara ini termasuk multifaktorial, yaitu banyak faktor yang terkait satu dengan yang lain. Beberapa faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar dalam terjadinya kanker payudara adalah riwayat keluarga, hormonal, dan faktor lain yang bersifat eksogen.

Pemeriksaan mutasi gen BRCA1 dan BRCA 2 dapat dilakukan di Indonesia. Untuk informasi lebih jelas, Ibu dapat menghubungi atau berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis bedah konsultan bedah onkologi ya, Bu.

dr. M. Yadi Permana, Sp.B (K) Onk

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi

RS Pondok Indah – Pondok Indah

Punya pertanyaan terkait kesehatan dan sains yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Oh Begitu
Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com