Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahana Antariksa Soviet Tahun 1972 Diperkirakan Segera Jatuh ke Bumi

Kompas.com - 27/02/2019, 19:58 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini muncul kembali peringatan tentang sampah antariksa yang kembali ke Bumi. Kali ini, sampah tersebut adalah wahana antariksa milik Soviet yang dilucurkan sekitar tahun 1972.

Wahana itu dalah Venus Cosmos 482 yang direncanakan menjelajahi planet kedua terdekat matahari. Cosmos 482 mulanya ditujukan untuk menggantikan wahana sebelumnya Venera 8 yang menyampaikan data dari permukaan Venus selaman 50 menit 11 detik sebelum hancur.

Sayangnya, misi Cosmos 482 itu gagal setelah wahana tersebut tidak bisa lepas dari orbit Bumi.

Selama puluhan tahun berada di luar angkasa, benda ini diperkirakan akan jatuh kembali ke permukaan Bumi.

Baca juga: Video: Tahap Pertama Roket Falcon 9 Gagal Mendarat dan Jatuh ke Air

Dalam perkiraan tahun-tahun sebelumnya, wahana milik Soviet tersebut paling lambat akan kembali ke Bumi tahun 2025. Namun, melihat tampilan di pesawat ruang angkasa mengungkapkan benda itu akan segera jatuh tahun ini.

Melansir dari Slash Gear, Selasa (26/02/2019), Cosmos 482 dioperasikan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet dan dirancang agar sangat tahan lama.

Benda ini dirancang menangani panas dan tekanan yang sangat kuat. Bahkan, pengamat satelit Thomas Dorman memperkirakan beberapa komponen dari wahana tersebut masih utuh dan dalam keadaan baik.

Dorman juga memperkirakan sampah antariksa ini kemungkinan akan selamat saat kembali memasuki Bumi.

"Ya, wahana ini akan bertahan ketika memasuki kembali atmosfer bumi tanpa masalah," ujar Dorman dikutip dari Space.com, Senin (25/02/2019).

"Akan lucu jika benda itu turun dan parasutnya berhasil mengembang... tapi saya yakin baterai untuk menyalakan teknik pengembangan parasut telah mati sejak lama!" imbuhnya.

Dorman memperkirakan wahana milik Soviet itu akan jatuh pada tahun ini atau sekitar pertengahan tahun 2020.

"Memperkirakan jatuhnya wahana antariksa adalah seni dalam sains. Masalah lainnya adalah, tidak ada yang bisa memperkirakan aktivitas matahari tahun depan yang bisa mempengaruhi waktu jatuhnya wahana itu," ujar Dorman.

Meski telah ada waktu perkiraan, tapi ini bukanlah jaminan. Tentu saja, wahana ini bisa jatuh kapan saja.

Selain itu, masih ada pertanyaan di mana wahana ini akan mendarat. Asumsi yang muncul adalah kemungkinan besar benda itu akan menabrak laut.

Baca juga: Setelah Tiangong-1, Roket India Diprediksi Jatuh di Wilayah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau