Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alternatif yang Bisa Dibeli Online untuk Kurangi Sampah Plastik

Kompas.com - 21/02/2019, 17:46 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com sebelumnya, Indonesia merupakan pembuang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia. Hal ini tentunya bukan sesuatu yang membanggakan.

Selain mengotori lautan, sampah plastik mengancam kesehatan seluruh makhluk hidup di bumi, termasuk manusia. Dua penelitian oleh Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan Pusat Oceanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), misalnya, menemukan bahwa garam dan ikan teri Indonesia telah tercemar mikroplastik.

Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan secepatnya adalah dengan menggunakan alternatif plastik sekali pakai yang lebih ramah lingkungan. Kompas.com telah merangkum empat alternatif yang dapat Anda beli secara online.

Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional: 5 Fakta Ancaman Nyata Sampah di Indonesia

1. Sedotan stainless

Walaupun terlihat kecil, sedotan plastik merupakan kontributor polusi lautan yang sangat signifikan. Pasalnya, mayoritas sedotan plastik tidak dapat didaur ulang karena terlalu ringan bagi mesin penyortir sampah.

Untungnya, kini mulai banyak kafe dan restauran yang punya inisiatif untuk tidak menawarkan sedotan plastik tanpa diminta. Bersamaan dengan kesadaran ini, sedotan stainless yang dapat dipakai berulang kali juga menjadi populer di toko-toko online Indonesia.

Sedotan yang lebih ramah lingkungan ini tersedia dalam beragam warna dan bentuk. Ada yang berdiameter kecil dan yang berdiameter besar. Ada juga yang lurus saja dan ada yang bisa dibengkokkan. Namun, pastikan Anda juga membeli sikat pencuci khusus sedotan untuk memudahkan pembersihannya.

2. Cloth diaper atau clodi

Istilah “clodi” belakangan menjadi tren di toko online. Selain lebih ekonomis, popularitas clodi juga disebabkan oleh kesadaran para orangtua Indonesia untuk mengurangi penggunaan popok sekali pakai yang seringkali mengandung plastik. Ya, clodi merupakan singkatan dari cloth diaper yang berarti popok kain.

Clodi terbuat dari bermacam-macam bahan, seperti katun, bambu, hingga wool. Lalu, tidak seperti popok kain yang digunakan nenek Anda dulu, clodi kini lebih modern dengan penyerap bagian dalam yang bisa dilepaskan dari bagian luar antibocornya. Dengan demikian, clodi menjadi lebih mudah dibersihkan.

Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Ini 5 Solusi Mengatasi Masalah Sampah

3. Menstrual cup

Di samping popok, pembalut bekas juga merupakan salah satu penyumbang sampah plastik di lautan. Dalam laporan Kompas.com tahun lalu, misalnya. Pembalut bekas ditemukan mengotori lepas pantai Botubarani, Gorontalo yang merupakan tempat hiu paus mencari makan.

Sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis, gunakan menstrual cup. Dilansir dari Hello Sehat, menstrual cup merupakan alat penampung darah yang fungsinya sama dengan pembalut konvensional. Terbuat dari bahan silikon yang aman bagi tubuh, alat ini dapat dicuci dengan mudah dan digunakan berkali-kali.

4. Tas belanja

Saran untuk membawa tas belanja sendiri mungkin terdengar basi. Namun, tidak cukup banyak orang yang telah mempraktikkannya. Padahal, kantong plastik merupakan pencemar lingkungan yang sangat signifikan. Indonesia saja membuang 10 miliar lembar atau sekitar 85.000 ton kantong plastik per tahun.

Pada saat ini, ada banyak desain tas belanja yang dijual secara online, termasuk yang bisa dilipat sehingga muat dalam genggaman tangan dan praktis untuk dibawa-bawa. Ketika berita ini ditulis, yang sedang menjadi tren adalah tas belanja yang ketika dilipat hanya seukuran komputer tablet, tetapi ketika dibuka bisa menjadi tas trolley yang lengkap dengan rodanya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com