Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bakal Jadi Negara Keempat yang Menginjakkan Kaki di Bulan

Kompas.com - 20/02/2019, 18:34 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek


KOMPAS.com - Kamis besok (21/2/2019), SpaceX Falcon 9 akan membawa pesawat ruang angkasa Israel ke bulan. Peluncuran ini dilakukan di Cape Canaveral, Florida.

The Times of Israel melaporkan, jika pesawat tak berawak yang dikenal sebagai Beresheet mencapai permukaan bulan, maka ia akan menjadi pesawat ruang angkasa paling ringan yang pernah mendarat di bulan sepanjang sejarah. Beresheet memiliki berat sekitar 159 kilogram, tanpa bahan bakar.

Misi ini juga akan menjadikan Israel bakal sebagai negara keempat yang mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan, menyusul Amerika Serikat, Rusia (saat masih menjadi bagian Uni Soviet), dan China.

Baca juga: Pimpinan NASA Ungkap Rencana Bikin Astronot Tinggal di Bulan

Melansir Newsweek, Selasa (19/2/2019), Beresheet dikembangkan oleh perusahaan swasta bernama SpaceIL yang bekerja sama dengan Israel Aerospace Industries.

Pembuatan Beresheet hanya menggelontorkan dana 100 juta dollar AS, biaya yang cukup murah untuk misi pendaratan ke bulan.

Menurut penciptanya, biaya dan berat Beresheet berhasil ditekan karena pesawat tersebut tidak dilengkapi dengan sistem duplikat yang bertindak sebagai cadangan. Artinya, bila misi Beresheet gagal di tengah jalan, maka misi dinyatakan selesai.

Meski begitu NASA mengaku sangat terkesan dengan desain ramah biaya Beresheet, dan pihaknya tengah mempertimbangkan akan membuat prototipe serupa untuk pendaratan di bulan suatu saat nanti.

Biaya pembuatan Beresheet 100 persen didanai oleh sumbangan pribadi yang diberikan para dermawan Yahudi terkemuka, termasuk miliarder kelahiran Afrika Selatan Morris Khan dan Lynn Schusterman.

"Ini adalah misi pertama dari sebuah negara kecil ke bulan dan bukan dari proyek pemerintah, tapi didanai secara pribadi," kata CEO SpaceIL Ido Anteby.

"Misi ini akan membuka cakrawala baru untuk peluang komersial. Biasanya proyek semacam ini datang dari agen pemerintah negara adidaya besar, tapi kali ini tidak," imbuhnya.

Beresheet dijadwalkan akan meluncur pada Kamis (21/2/2019) pukul 20.45 ET atau Jumat (22/2/2019) pukul 8.45 WIB.

Bila berjalan lancar, Beresheet akan mendarat pada 11 April 2019 di permukaan bulan yang kerap disebut  Sea of Tranquility (Laut Ketenangan).

Misi Beresheet diperkirakan hanya akan berlangsung selama beberapa hari sebelum sinar matahari menghancurkan sistem komunikasi yang penting.

Meski begitu, para ahli tetap berharap Beresheet dapat mengirim data berharga terutama yang berkaitan dengan medan magnet bulan. Hal ini nantinya dapat memberi wawasan kepada kita bagaimana bulan terbentuk.

Baca juga: Batu Tertua Bumi Ditemukan di Bulan, Begini Asal Usulnya

Pengembangan pesawat ruang angkasa Israel bermula dari kompetisi Google Lunar XPRIZE yang menantang peserta untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa yang didanai secara pribadi ke bulan dan mengirim video atau gambar ke bumi. Hadiah yang saat itu ditawarkan senilai 20 juta dollar AS.

Google mengakhiri kontes tanpa pemenang, tapi tim Beresheet tetap memutuskan untuk melanjutkan proyek mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau