Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Studi: Tua Muda Sama Saja, Orang Indonesia Suka Sebar Hoaks

Kompas.com - 20/02/2019, 12:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kesimpulan ini bertentangan dengan pandangan yang populer bahwa untuk menanggulangi penyebaran hoaks maka kita harus mendidik pengguna informasi agar lebih melek informasi digital dan mampu mengidentifikasi hoaks.

Yang bisa kita lakukan

Gambaran kondisi masyarakat kita tidak sepenuhnya menyedihkan. Ada peluang untuk menghambat penyebaran hoaks.

Pertama, faktor kepercayaan terhadap konspirasi dapat ditanggulangi dengan meningkatkan kepercayaan diri individu untuk mengontrol keadaan dan meningkatkan kemampuan analitik mereka agar tidak terjerumus pada solusi yang biasa ditawarkan dalam teori konspirasi.

Kedua, perlu ada perumusan baru terkait literasi media yang lebih fokus pada media sosial. Program yang baru seharusnya menitikberatkan pada kemampuan produksi dan konsumsi informasi di media sosial dan tidak bertumpu pada kemampuan memahami teks yang kita jumpai di media sosial.

Di era media sosial ini, setiap individu seharusnya tahu bagaimana konten multimedia diproduksi. Dengan pengetahuan ini, mereka memiliki keahlian untuk menafsirkan teks.

Dengan memiliki kemampuan produksi konten ini, pengguna media sosial tidak akan bergantung pada hasil karya orang lain untuk disebarkan yang ada kemungkinan adalah hoaks.

Penelitian yang berkelanjutan masih sangat dibutuhkan untuk memahami mengapa kita, dengan latar belakang yang berbeda-beda, ternyata masih memiliki kecenderungan untuk menyebarkan hoaks. Salah satu yang perlu diteliti adalah kemungkinan hoaks sebagai sebuah permasalahan filosofis yang bertentangan dengan kebenaran..

Dengan mengutip ekonom Hunt Allcott dan Matthew Gentzkow dari Biro Penelitian Ekonomi di Amerika Serikat, kita memiliki masalah yang besar tentang siapa yang berhak memutuskan kebenaran sebuah artikel atau status media sosial.

Kunto Adi Wibowo

Associate lecturer in Communication, Padjadjaran University

Detta Rahmawan

Lecturer in Communication Science, Padjadjaran University

Eni Maryani

Dr/Head of Centre for Study of Communication, Media and Culture, Padjadjaran University

Artikel ini dipublikasikan atas kerja sama Kompas.com dan The Conversation Indonesia dari judul asli "Penelitian di Indonesia: umur tidak mempengaruhi kecenderungan orang menyebarkan hoaks". Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau