Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibahas saat Debat Capres, Ini Sejarah Revolusi Industri 1.0 ke 4.0

Kompas.com - 18/02/2019, 12:19 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Periode ini melahirkan perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik. Dalam pandangan sosiolog Inggris David Harvey, revolusi industri 3.0 atau juga disebut revolusi digital adalah prose pemampatan ruang dan waktu.

Artinya, waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi ini juga mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer.

Praktik bisnis pun berubah mengikuti revolusi ini. Apalagi saat itu tekanan untuk mengurangi biaya cukup kuat.

Akibatnya, produsen mulai memilih mesin ketimbang manusia. Tak hanya itu, produsen juga mulai memindahkan pabrik-pabriknya ke negara berbiaya rendah.

Semuanya bertujuan untuk menekan biaya produksi tapi tetap melakukan reproduksi secara besar-besaran.

Revolusi Industri 4.0

Pada revolusi industri generasi 4.0, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan yang telah berjaya bertahun-tahun.

Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri ini telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa. Ukuran perusahaan tidak lagi menjadi jaminan.

Kelincahan para pengusaha dituntut dalam hal ini, terutama karena hubungan internet of things (IOT) dan teknik manufaktur memungkinkan sistem untuk berbagi informasi, menganalisisnya, dan menggunakannya sebagai tindakan cerdas.

Perkembangan teknologi baru telah menjadi pendorong utama pergerakan menuju revolusi industri 4.0 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com