"Kami ada catatan gempa cukup signifikan di zona Sesar Garsela ini yaitu gempa yang terjadi pada hari Selasa tanggal 18 Juli 2017 pukul 12.58.15 WIB," kata Daryono.
"Gempa terjadi dengan magnitudo 3,7 dengan episenter terletak pada koordinat 7,19 LS dan 107,76 BT, tepatnya di darat pada jarak 16 km arah barat laut Kota Garut pada kedalaman 10 km," tambahnya.
Gempa pada 2017 itu juga dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela. Guncangannya bahkan dirasakan cukup kuat di daerah Kamojang, Ibun, Kertasari, Majalaya, Pacet, Tarogong, dan Garut hingga mencapai skala intensitas IV MMI.
"Gempa ini sempat membuat kepanikan dan banyak warga berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri," kisah Daryono.
"Di Rancaekek, dan Nagreg gempa ini menimbulkan kerusakan ringan. Selain itu beberapa rumah tembok di Kecamatan Ibun dan Kertasari juga mengalami kerusakan. Kerusakan akibat gempa ini juga terjadi pada ruang bekas Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy," tambahnya.
Tak Memicu Sesar Lain
Aktifnya sesar Garsela juga menimbulkan kekhawatiran tentang sesar-sesar di sekitar wilayah tersebut. Meski begitu, Daryono menegaskan bahwa gempa yang terjadi Senin siang itu tidak memicu aktifnya sesar lain.
"Untuk gempa kemarin tampaknya tidak memicu sesar lain, meski sempat terjadi gempa susulan pada pukul 13.25.12 WIB dengan magnitudo 2,3 tetapi tidak dirasakan oleh masyarakat," tutup Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.