Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Keunggulan Polyurethane, Bahan untuk Kondom Setebal 0,01 Milimeter

Kompas.com - 12/02/2019, 18:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan kondom terkemuka asal Jepang - Sagami - mengklaim telah menciptakan kondom tertipis di dunia. Produk yang telah dipasarkan di Indonesia sejak 8 Februari 2019 itu diberi nama Sagami Original 0.01.

0.01 sendiri menunjukkan ketebalan kondom yang hanya 0,01 milimeter atau 18 mikrometer.

Berbeda dengan kondom pada umumnya yang menggunakan karet sebagai bahan baku, Sagami memilih menggunakan polyurethane.

Apa itu polyurethane dan seberapa kuat bahan ini menahan sperma dibanding kondom dari karet?

Menjawab pertanyaan itu, Kompas.com menghubungi Direktur PT Aruman Abadi, Yananto Hendra, yang memasarkan Sagami Original 0.01.

Baca juga: Pakai Kondom Bikin Tak Nyaman, Benarkah?

1. Polyurethane, bahan sintetis yang transparan

Polyurethane adalah bahan sintetis yang secara alami berwarna bening dan tidak berwarna.

"Sehingga saat dipakai secara visual, dia (kondom Sagami Original 0.01) tidak berubah warna dan tidak berwarna," kata Yananto.

Dia menjelaskan, kondom yang terbuat dari polyurethane berbeda dengan yang terbuat dari karet.

Seperti kita tahu, karet yang berasal dari getah memiliki warna alami putih susu. Saat karet diubah menjadi kondom, artinya ia sudah melalui proses pemutihan untuk membuatnya lebih bening meski tidak sebening polyurethane.

"Karena dasarnya sendiri (kondom karet) terbuat dari getah," katanya.

Namun, hal ini berbeda dengan polyurethane yang sejak awal memang berwarna bening.

2. Ketebalan kondom polyurethane

Sejak 2000, Sagami telah menggunakan polyurethane sebagai bahan baku kondomnya. Produk terdahulu yang bernama Sagami Original 0.02 ketebalannya 25 persen lebih tinggi dibanding yang sekarang. Ini artinya, polyurethane dapat dibuat setipis mungkin.

Jika dibandingkan dengan kondom karet yang ada di pasaran, umumnya ketebalan kondom berkisar antara 0,4 sampai 0,8 milimeter tergantung pada proses pembuatan kondom.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com