Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Jelaskan Alasan Januari Terasa Begitu Lama

Kompas.com - 30/01/2019, 20:09 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Jika membaca artikel ini, kemungkinan Anda adalah salah satu orang yang sudah tidak sabar untuk datangnya Februari.

Namun, entah mengapa bulan Januari ini terasa begitu lama.Padahal, tentunya tidak demikian. Januari terdiri dari 31 hari seperti Maret, Mei, dan bulan-bulan lainnya.

Dalam artikel New Statesman pada tahun lalu, seorang mahasiswa pascasarjana komunikasi sains di Imperial College London, Jason Murugesu, menulis bahwa hal ini terjadi karena persepsi waktu kita yang kurang baik untuk menilai durasi fisik.

Studi telah menunjukkan bahwa sistem jam internal kita bisa dipercepat atau diperlambat. Stimulan, seperti kopi, ditemukan membuat waktu terasa cepat. Sementara itu, rasa takut, misalnya, setelah menonton film horor, membuat waktu terasa lebih lambat.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Koran Menguning Seiring Berjalannya Waktu

Nah, Januari menjadi terasa lambat karena ia terjadi setelah liburan Desember yang mungkin berisi lebih banyak momen menyenangkan. Selain itu, kita lebih perhitungan terhadap hari yang berlalu karena kembali bekerja.

Dikutip oleh Murugesu, Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di University College London yang meneliti persepsi waktu mengatakan, memulai kerja setelah liburan Natal membuat kita merasa kebosanan sehingga terjadi impresi bahwa waktu melambat pada Januari.

Penjelasan tersebut juga didukung oleh hipotesis jam dopamin yang menyatakan bahwa tingkat dopamin (neurotransmitter otak yang berkaitan dengan motivasi dan sistem reward) yang lebih tinggi mempercepat jam internal kita.

Akan tetapi, semakin lama kita menilai suatu durasi, semakin tidak menyenangkan juga kita merasakannya. Oleh karena itu, Murugesu menyarankan agar kita tidak mengeluhkan lamanya waktu berlalu.

“Faktanya, pengakuan bersama bahwa Januari sangat lama membuat bulan ini terasa lebih lama karena kita lebih menyadari keberadaannya. Bagaimana persepsi kita akan waktu, setidaknya berapa lamanya, menunjukkan bagaimana perasaan kita,” tulis Murugesu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com