Kemudian mereka mengusulkan angka hasil pengukuran ke formula. Hasilnya sangat berkorelasi dengan massa hewan.
"Ini karena semua hewan berkaki empat meletakkan semua beban tubuh hanya keempat tulang itu. Jadi sifat struktural keempat tulang akan berkorelasi dengan massa," kata Lacovara.
Namun, bila tulang humerus dan tulang paha berasal dari individu berbeda, seperti Patagotitan, maka hasilnya adalah perkiraan.
"Selain itu jika hanya satu tulang yang ditemukan, entah humerus atau tulang paha, maka proporsi tulang yang kosong hanya dapat diperkirakan dan hasilnya tidak pasti. Contohnya Notocolossus dan Paralititan," imbuhnya.
B. Metode volumetrik
Dalam pendekatan ini para ahli menentukan volume tubuh dinosaurus dan menggunakan angka itu untuk menghitung bertanya.
Metode ini lebih menantang karena kebanyakan kerangka dinosaurus tidak lengkap.
Selain itu para ahli harus menebak berapa banyak ruang yang diambil paru-paru dan struktur lain yang dipenuhi udara.
Para ahli juga harus berspekulasi apakah dinosaurus yang mereka temukan berbulu atau hanya terbungkus kulit.
"Menurut saya metode ini sulit ditiru dan merupakan salah satu keunggulan sains," kata Lacovara.
C. Metode menebak
Ini adalah cara terakhir yang bisa dilakukan bila dinosaurus yang ditemukan tidak memiliki tulang humerus dan tulang paha.
"Argentinosaurus, Futalognkosaurus, dan Puertasaurus adalah contohnya, Mereka jelas besar, tetapi sulit untuk memperkirakan bobotnya," sambungnya.
Dinosaurus terpanjang mungkin jatuh pada Diplodocus dan Mamenchisaurus.
Keduanya adalah dinosaurus sauropoda yang ramping dan bertubuh panjang.