KOMPAS.com - Para ahli baru saja menemukan 85 jejak kaki dinosaurus dari tujuh spesies berbeda di East Sussex, Inggris. Ini adalah temuan paling beragam dan terperinci dari jejak kehidupan dinosaurus yang hidup di zaman Kapur.
Jejak kaki tersebut diidentifikasi oleh peneliti Universitas Cambridge antara tahun 2014 sampai 2018, setelah terjadi erosi pantai di sepanjang tebing dekat kota Hastings, Inggris.
Jejak-jejak kaki itu memiliki ukuran beragam dari 2 sentimeter sampai lebih dari 60 sentimeter. Semuanya sangat tercetak jelas, hingga detail halus dari kulit, sisik, dan cakarnya bisa dilihat dengan mudah.
Dalam laporan yang terbit di jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology, para ahli memprediksi penanggalan jejak kaki tersebut berasal dari zaman Kapur Bawah, antara 145 sampai 100 juta tahun.
Baca juga: Spesies Baru Dinosaurus Prasejarah Ditemukan, Ukurannya Sebesar Anjing
Melansir Eurekalert, Senin (17/12/2018), beberapa spesies yang berhasil diidentifikasi antara lain Iguanodon, Ankylosaurus, spesies stegosaur, dan mungkin ada juga kelompok sauropoda (termasuk Diplodocus dan Brontosaurus), serta theropoda pemakan daging.
Selama 160 tahun terakhir, ada laporan sporadis fosil jejak kaki dinosaurus di sepanjang pantai Sussex.
Sayangnya belum ada penemuan besar yang membuktikannya, hingga selama 25 tahun terakhir mulai muncul beragam penelitian meski masih jauh kurang terperinci dibanding studi terbaru ini.
Namun, temuan fosil jejak kaki dinosaurus akan lebih membantu para ahli untuk mempelajari lebih lanjut tentang komposisi komunitas dinosaurus yang kurang umum di kawasan tersebut.
"Fosil seluruh tubuh dinosaurus sangat langka. Biasanya hanya ditemukan potongan yang sedikit menceritakan kisah dinosaurus semasa hidupnya," kata Anthony Shilito, mahasiswa PhD di Fakultas Geologi Cambridge dan penulis utama makalah.
"Kumpulan jejak kaki seperti ini akan membantu kita mengisi celah yang kosong dan menyimpulkan beberapa hal tentang dinosaurus yang tinggal di tempat sama pada waktu bersamaan," sambung dia.
Shilito berkata, jejak kaki yang ditemukan kemungkinan dekat sumber air dan di samping jejak kaki ditemukan pula sejumlah fosil tumbuhan dan invertebrata.
"Untuk mengawetkan jejak kaki, Anda perlu lingkungan yang tepat. Tanah harus cukup lengket sehingga jejak kaki meninggalkan bekas, tapi tidak terlalu basah agak tidak hilang," ujar Davies.
"Pada fosil jejak kaki ini, kami menemukan detail yang sangat luar biasa. Kita bisa melihat jelas tekstur kulit dan sisik, serta ujung cakar yang sangat langka," tambah Shilito.
Menurut Shilito, gambaran bentuk jejak kaki dinosaurus akan memberikan beberapa wawasan tentang spesies mereka, serta mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dengan dinosaurus dari fosil lain.
Baca juga: Jejak Dinosaurus Terkecil Ditemukan, Kakinya Cuma 1 Sentimeter
Sebagai bagian dari studinya, Shilito tengah mempelajari bagaimana dinosurus memengaruhi aliran sungai. Di zaman modern, hewan besar seperti kuda nil atau sapi dapat membuat saluran kecil yang akhirnya berfungsi sebagai aliran sungai.
"Mengingat besarnya jumlah dinosaurus, sangat mungkin mereka memengaruhi sungai dengan cara yang sama. Namun memang sulit untuk menemukannya karena sebagian besar jejak kaki hanyut bersama air," ujar Shilito.
"Meski begitu, kami melihat beberapa bukti dalam skala yang lebih kecil dampaknya. Seperti di sekitar fosil beberapa jejak kaki yang cukup dalam, ada tanaman yang tumbuh. Kami juga menemkan jejak kaki di sepanjang tepian saluran sungai, sehingga mungkin dinosaurus punya andil dalam menciptakan saluran tersebut," terangnya.
Kemungkinan masih banyak jejak kaki dinosaurus yang tersembunyi di dalam tebing batu pasir East Sussex yang mengikis. Namun proyek pencegahan erosi mungkin akan tetap "menguncinya".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.