Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Gizi Nasional, Ahli Beberkan Kiat Hidup Sehat ala Anak Kos

Kompas.com - 25/01/2019, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Untuk menu isi piringku, Tan mengingatkan karbohidrat sangat penting dan tidak boleh dilewatkan.

"Misalnya olahraga tapi enggak makan karbo, tenaganya dari mana? Bisa lemes," katanya.

Menurutnya, prinsip ini dapat dilakukan oleh semua orang tanpa kecuali, termasuk anak muda yang sedang merantau dan jauh dari orangtua.

Tips anak kos

Tinggal sendiri dan jauh dari keluarga bukan berarti makan jadi sembarangan.

"Kalau mau hidup lebih teratur, yuk kita bikin rencana. Bikin rumah juga harus direncanain, orang mau sehat juga begitu," ujarnya.

Untuk itu, Tan menyarankan agar anak kos bisa membuat perencanaan menu apa saja yang akan dikonsumsi selama satu minggu. Mulai dari hari Senin sampai Minggu, menu makan tiga hari sekali harus sudah diketahui.

Jika sudah tahu mau makan apa selama seminggu, perencanaan makan akan lebih mudah.

"Setiap weekend ke pasar, beli bahan makanan yang dibutuhkan. Kalau sudah, sampai di kos jangan langsung masukkan semua belanjaan ke kulkas (dalam bentuk utuh)," ujarnya.

"Tapi disiapin dulu satu per satu pakai kotak makan, supaya bisa langsung dimasak. Jadi bayangkan kalau kalian mau masak semuanya hari itu juga," jelasnya.

Dengan cara ini, Tan yakin gaya hidup sehat bukan halangan bagi anak kos.

Kalau memang kita tidak bisa memasak, teknik isi piringku mungkin juga bisa diterapkan di warteg. Ingat, yang terpenting buah dan sayur setengah piring, sepertiga karbohidrat, dan sisanya protein.

Baca juga: Kasus Titi Wati, Mungkinkah Jadi Obesitas karena Gorengan dan Air Es?

Untuk buah, di musim hujan seperti ini Tan mengatakan bahwa buah manggis sangat bagus dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Selain itu, makanan paling sehat adalah makanan yang mirip bentuk aslinya di alam," katanya.

Misalnya mau makan ayam, ayam itu bisa diolah dengan berbagai macam teknik masakan asal bukan digoreng.

Pasalnya, semua makanan yang digoreng telah melalui proses panas tinggi sebelumnya yang buruk untuk tubuh.

"Dokter memang bilang sesekali boleh makan gorengan. Sesekali yang dimaksud sebanarnya sebulan sekali ya, bukan sehari sekali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau