Batu-batu dari angkasa luar itu kemudian bergerak menuju bumi dan bulan, dan bumi menjadi sasaran yang lebih mudah karena ukurannya lebih besar dengan gravitasi yang lebih tinggi, ujar Ghent.
Baca juga: Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus Juga Timbulkan Tsunami 1 Kilometer
Pendapat kalangan ilmuwan yang bukan bagian dari tim studi itu terbagi berkaitan dengan hasil studi tersebut berbeda-beda. Jay Melosh dari Purdue mengatakan jumlah kawah terlalu kecil untuk dapat menarik kesimpulan yang masuk akal, namun Avi Loeb dari Harvard mengatakan hasil studi itu cukup meyakinkan.
Umat manusia kemungkinan tidak akan muncul tanpa adanya kepunahan massal akibat hantaman batu dari ruang angkasa sekitar 250 juta tahun dan 65 juta tahun yang lalu, ujar Loeb lewat email.
"Namun laju tingkat hantaman yang meningkat menjadi ancaman untuk peristiwa kepunahan massal berikutnya, yang harus kita awasi dan upayakan untuk hindari dengan bantuan teknologi," kata Loeb.
"Peristiwa ini menunjukkan seberapa tidak tentu dan rapuhnya kehidupan manusia,” tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.