Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kutub Magnet Bumi Bergeser, Perlukah Indonesia Revisi Arah Mata Angin?

Kompas.com - 18/01/2019, 12:19 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Terkait revisi arah ini, banyak orang yang mengkhawatirkan tentang arah di aplikasi peta yang mungkin saja tiba-tiba berubah.

Namun, hal ini dibantah Thomas.

"Navigasi yang tidak berbasis kompas (seperti berbasis posisi rasi bintang, matahari, satelit GPS, informasi BTS) sama sekali tidak terpengaruhi oleh perubahan kutub magnetik," tegas Thomas.

"Jadi tidak perlu khawatir dengan petunjuk arah yang ditunjukkan aplikasi Google Map atau Waze pada gadget," tutupnya.

Selain itu, Thomas juga menegaskan butuh waktu ribuan tahun untuk membalik arah utara dan selatan.

Pergeseran Kutub Magnet

Seperti yang diketahui, Bumi adalah sebuah magnet raksasa yang kerap disebut geomagnet. Kutub-kutub geomagnet ini biasanya diasosiasikan dengan kutub bumi.

Meski begitu, sebenarnya, kutub-kutub geomagnet tidak berhimpit dengan kutub geografis bumi. Kutub geomagnetik terus berubah secara tidak beraturan mengikuti dinamika material besi di perut bumi.

Apalagi, karena kecepatan rotasi antara permukaan bumi dengan inti bumi sedikit berbeda. Ini membuat kutub magnet bumi terus mengalami pergeseran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau