Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#10YearsChallenge, Jebakan Nostalgia dan Dampak untuk Sekitar

Kompas.com - 16/01/2019, 19:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Banyak warganet yang tampaknya sedang terjebak dalam nostalgia dengan berpartisipasi lewat Tantangan 10 Tahun atau "10 Years Challenge". Ada yang sekadar berbagi foto-foto pribadi dari 10 tahun sebelumnya, tapi ada juga yang menggunakannya untuk kepentingan politik.

Mungkin dalam beberapa hari terakhir Anda, teman, atau kerabat sedang sibuk mencari foto di tahun 2009 atau sepuluh tahun lalu yang kemudian diunggah ke berbagai platform media sosial dan dibandingkan dengan foto terbaru Anda di tahun 2019.

Ini adalah esensi dari aksi yang menggunakan tagar #10YearsChallenge yang sedang dilakukan banyak warganet, mulai dari para selebritas sampai lembaga kenegaraan resmi seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Menurut catatan Spredfast, di Indonesia tagar #10yearschallenge mulai digunakan pada Senin (14/1/2019) dan terus meningkat sampai artikel ini dibuat. Dalam empat hari terakhir, tercatat ada sekitar 105 ribu cuitan terkait tagar tersebut.

Baca juga: Kenangan Saat Masih Bayi Ternyata Tidak Hilang, Tetapi...

Beberapa tagar lain yang juga digunakan terkait tantangan ini antara lain #2009vs2019 dan #10yearsagochallenge.

Namun tagar yang paling banyak digunakan tetap #10yearschallenge. Di pencarian Google pun, "10 Years Challenge" menjadi urutan nomor satu di mesin pencarian pada Selasa (15/1/2019).

Tantangan ini memang pada dasarnya membandingkan foto-foto pribadi dari para warganet, namun kemudian ada yang menggunakannya untuk tujuan penyadaran lingkungan.

Salah satu unggahan yang populer adalah perbandingan antara volume es kutub yang mencair sebagai salah satu dampak pemanasan global.

Ada pula yang menyoroti 'penampilan' kurs rupiah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Semoga Tidak Terus Terpuruk

A post shared by vino (@alvinow) on Jan 15, 2019 at 7:26pm PST


Akun foto-foto sejarah @potretlawas juga menggunakan kesempatan tantangan ini untuk mengunggah foto dan kisah tentang apa yang terjadi pada pandangan politik Bung Karno antara 1946 dan 1956.

Situs WIRED menurunkan tulisan seorang ahli lingkungan Kate O'Neill yang mengajukan kemungkinan bahwa meme yang sedang populer ini adalah cara untuk membantu teknologi pengenalan wajah bekerja lebih baik dalam mengidentifikasi pertambahan usia pada seseorang.

Perbandingan antara 2009 dan 2019 membantu teknologi tersebut dengan memperjelas konteks.

"Dan karena meme ini, kini ada set data yang sangat besar, dan dipilih secara hati-hati oleh orang-orang dari 10 tahun lalu dan sekarang."

Baca juga: Teknologi Ramah Lingkungan Pasok Air Minum untuk Pengungsi Rohingya

O'Neill juga menegaskan bahwa teknologi ini tak sepenuhnya negatif, karena pengenalan wajah bisa membantu polisi di New Delhi, India, menemukan kembali sekitar 3.000 anak hilang.

"Yang terpenting, menurutnya, adalah bahwa kita harus menjadi lebih sadar akan data yang kita buat dan ciptakan, akses yang kita berikan terhadap data itu, dan implikasi penggunaannya."

Atau mungkin, sebelum ikut berpartisipasi dalam #10YearsChallenge, bisa juga menjadikan cuitan seorang warganet ini sebagai bahan pertimbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau