Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2019, 13:52 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Profesor ahli entomologi (ilmu yang mempelajari serangga) dari University of Nebraska-Lincoln di Nebraska, Brett Ratcliffe, menemukan tiga spesies kumbang baru dalam genus Gymnetis.

Uniknya, tiga spesies kumbang itu diberi nama sesuai tiga naga di serial televisi Game of Thrones. Adapun, tiga naga itu bernama Drogon, Rhaegal, dan Viserion.

Dengan demikian, tiga spesies baru itu bernama Gymnetis rhaegali, Gymnetis drogoni, dan Gymnetis viserioni.

Dilansir dari laman Omaha World-Herald, Ratcliffe memilih nama naga milik Daenerys Targaryen dalam Game of Thrones dengan harapan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu masyarakat terhadap keanekaragaman hayati yang masih belum diketahui.

Saat ini serial televisi dengan plot memusingkan itu memang sedang populer di masyarakat. Ratcliffe pun berharap paling tidak pemberian nama ini mendorong penemu untuk bersenang-senang.

"Saya sering berpikir bahwa penemu menganggap diri mereka terlalu serius. Ini merupakan salah satu cara untuk mengelak dari itu," ujar Ratcliffe.

Ia menemukan kumbang scarab ini merupakan serangga yang memiliki bentuk badan yang berisi dan memiliki warna metalik yang cerah. Umumnya, kumbang jenis ini memiliki ukuran sekitar 16cm.

Ratcliffe beranggapan bahwa ketiga kumbang baru ini memiliki bentuk badan berwarna oranye terang seperti warna api yang diembuskan naga.

Menurut Ratcliffe, ketiga kumbang ini ditemukan di tempat yang berbeda. Untuk drogoni dan viserioni ditemukan di Kolombia dan Ekuador. Sementara, rhaegali hanya ditemukan di daerah Guyana, Perancis.

Baca juga: Mirip Game of Thrones, Begini Strategi Politik Maya Kuno

Penggemar

Ratcliffe menngungkapkan bahwa ia adalah penggemar film serial Game of Thrones, terutama saat kemunculan tiga naga itu.

Pemberian tiga nama spesies kumbang baru ini juga terinspirasi dari naga yang ia sukai. Dia berharap pemberian nama unik ini akan menyita perhatian publik, sehingga ada kepedulian terhadap penemuan spesies baru.

"Ketika Anda memberikan nama-nama unik seperti ini, Anda akan mendapatkan perhatian dari publik," ujar Ratcliffe.

Sementara, ia dan timnya masih melakukan pencarian-pencarian kumbang yang berjenis langka.

"Kumbang merupakan jenis makhluk satu dari empat makhluk hidup yang tinggal di bumi. Kami belum menemukan semuanya. Kami tidak akan menyerah," ujar Ratcliffe.

Baca juga: Cegah Spoiler, Lokasi Syuting Game of Thrones Dilindungi Drone Killer

Aturan penamaan kumbang

Temuan mengenai kumbang spesies scarab ini telah dirangkum secara teknis dalam buku A Monographic Revision of the Genus Gymnetis Macleay (1819).

Selama lima dekade berkarier, Ratcliffe telah menamai ratusan spesies dan juga puluhan nama lain. Hal inilah yang membuat dia harus berpikir ulang untuk memberi nama baru.

Beberapa kumbang baru lainnya diberi nama sesuai dengan penampakan dari badan kumbang atau ciri khas yang dimilikinya, misalnya "punggung emas" atau "pemakan lebah".

Bisa juga ia menamainya sesuai dengan nama daerah di mana ia menemukan kumbang tersebut, seperti "Puerto Rico" atau "paling utara".

"Aturan yang mengatur penamaan spesies ini saya rekomendasikan untuk tidak menggunakan nama berbau humor atau penghinaan. Aturan ini justru sangat membantu dan mencegah duplikasi nama," ujar Ratcliffe.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Oh Begitu
Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Oh Begitu
Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Fenomena
Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Oh Begitu
Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Oh Begitu
Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Fenomena
Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Oh Begitu
4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

Oh Begitu
Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Fenomena
Tidak Hanya Kuning, Margarin Pernah Berwarna Merah Jambu

Tidak Hanya Kuning, Margarin Pernah Berwarna Merah Jambu

Oh Begitu
Polusi Cahaya Bikin Ukuran Mata Burung Mengecil

Polusi Cahaya Bikin Ukuran Mata Burung Mengecil

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com