Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/09/2018, 17:32 WIB

KOMPAS.com - Para arkeolog baru saja mengumumkan temuan yang berhubungan dengan peradaban Maya kuno, sebuah altar batu kapur yang usianya 1.500 tahun.

Menurut para arkeolog, altar tersebut memberi informasi tentang strategi politik dinasti Kaanul untuk membuat seluruh kota ada di genggamannya.

Strategi perebutan kekuasaan ini mirip seperti yang dikisahkan dalam serial televisi terkenal, Game of Thrones. Di mana seorang penguasa bersekutu dengan penguasa lain untuk menaklukkan sebuah daerah.

Memiliki berat sekitar satu ton, altar itu ditemukan di sebuah situs arkeologi La Corona yang ada di dalam hutan utara Guatemala.

Baca juga: Selain Ritual, Hewan Liar seperti Puma dan Jaguar Dipelihara Maya Kuno

Menurut Tomas Barrientos yang merupakan co-director penggalian dan penyelidikan, prasasti kuno itu ditemukan di sebuah kuil.

"Kemudian ada raja Chak Took Ich'aak, penguasa La Corona, yang duduk dan memegang tongkat dengan dua dewa pelindung kota," kata Barrientos dilansir AFP, Jumat (14/9/2018).

Menurut hasil analisis, altar dengan ukuran 1,46 meter kali 1,2 meter itu bertuliskan hieroglif - sistem tulisan kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet - Maya kuno yang ditulis pada 12 Mei 544.

Selain itu, Barrientos dan timnya juga menemukan bukti bahwa raja Chak Took Ich'aak pernah memerintah kota di dekatnya El Peru-Waka sekitar 20 tahun kemudian.

Penemuan bukti-bukti ini menunjukkan bahwa dinasti Kaanul atau disebut juga Kerajaan Ular menggunakan strategi politik di La Corona untuk mengalahkan musuh terberatnya, Tikal, pada 562. Kemudian dinasti itu menguasai dataran rendah suku Maya di tenggara Mesoamerika selama dua abad.

Prasasti altar mengungkapkan banyak hal tentang intrik politik Kerajaan Ular abad keenam di peradaban Maya. Prasasti altar mengungkapkan banyak hal tentang intrik politik Kerajaan Ular abad keenam di peradaban Maya.

Strategi Game of Thrones suku Maya

Strategi politik itu berdasarkan aliansi dengan kota-kota kecil di sekitar Tikal menjelang kemenangan akhir. Tikal merupakan pusat kota peradaban Maya pra-Columbus yang ada di utara Guatemala.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+