KOMPAS.com - Hari ini ramai diberitakan Gunung Anak Krakatau (GAK) sudah berhenti erupsi, sejak Sabtu malam (29/12/2018) sampai Minggu pagi (30/12/2018).
Apakah benar Gunung Anak Krakatau tiba-tiba berhenti erupsi dan tidak lagi menunjukkan adanya fluktuasi getaran?
Menjawab pertanyaan ini, Kompas.com menghubungi Kasbani selaku Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Ia memaparkan, Gunung Anak Krakatau masih aktif hanya saja aktivitasnya sudah menurun.
Baca juga: Tubuh Gunung Anak Krakatau Hilang Lebih dari Setengah, Ini Dampaknya
"(Erupsi) Belum (berhenti), aktivitasnya masih tinggi. Namun dibandingkan hari-hari sebelumnya memang ada penurunan," ujar Kasbani kepada Kompas.com.
Aktivitas GAK yang disebut menurun oleh Kasbani antara lain tidak ada lagi suara dentuman, frekuensi letusan berkurang, dan kini hanya menyisakan sedikit getaran tremor.
"Erupsi masih ada, cuma memang tidak sebanyak sebelumnya. Memang intensitasnya sudah mulai berkurang tapi belum benar-benar berhenti," katanya lagi.
Meski aktivitas menurun, Kasbani mengatakan status GAK saat ini masih ada di Level III (Siaga).
Untuk itu, Kasbani menghimbau masyarakat untuk tidak mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.
Diwartakan kantor berita Antara News, Minggu (30/12/2018), PVMBG menyampaikan terima kasih kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atas pemantauan visual distribusi abu (lateral dan vertikal) erupsi Gunung Anak Krakatau via Satelit Himawari dan radar cuaca.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.