Hasil yang dipublikasikan dari analisis forensik lengkap baru bisa diketahui tahun depan. Tapi, laporan awal menyimpulkan tanda-tanda kekerasan.
"Kami telah memverifikasi tiga luka yang jelas pada tulang," ujar Frank Ramsthaler, wakil direktur Institute of Legal Medicine di Saarland University.
Baca juga: Kerangka dari Abad Pertengahan Ungkap Jejak Perkembangan Salmonella
"Kemungkinan ada lebih banyak luka, tapi ketiga yang kami konfirmasikan pasti mematikan. Senjata pembunuhan itu mungkin belati, yang bilahnya harus setidaknya 15 senti meter," imbuhnya.
Jika analisis itu benar, maka akan membuat kisah pria kaya itu sangat tragis. Ini juga bisa dibilang contoh tertua dari pembunuhan politik.
Pasalnya, posisi masing-masing tanda luka mengisyaratkan sebuah kisah yang menyaingi tragedi Shakespeare. Luka mendalam yang membentang di sepanjang tulang belakang pria malang itu telah membelah tulang belikatnya.
"Itu juga di mana gladiator Romawi akan melayangkan pukulan kematian mereka," ucap Meller.
Hal ini menunjukkan serangan tersebut dibuat oleh prajurit yang berpengalaman.
Ada kemungkinan pria ini dibunuh oleh satu atau lebih rekannya yang dipercaya. Serangan fatal ini hanya bisa disampaikan oleh orang terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.